NINNA.ID – Berwisata ke kawasan Kaldera Toba tidak hanya sebatas menikmati panorama alamnya saja. Ada wisata yang tak kalah menarik untuk dicoba, yakni mengunjungi beberapa wisata religi. Salah satunya ke Rumah Doa Segala Bangsa yang berada di kawasan Pusat Seminari Bukit Gibeon (PSBG).
Dari Kota Parapat menuju Kota Balige, simpang menuju PSBG berada di Aek Natolu, Kecamatan Lumbanjulu. Persimpangan ini mudah dikenali.  Sebab simpang ini juga merupakan persimpangan jalan menuju bandara Sibisa dan ke The Kaldera Nomadic Escape.
Penunjuk jalan yang cukup lengkap juga memudahkan kita menuju lokasi. Nanti, sebelum Bandara Sibisa, kita akan belok kiri lewat gapura yang berada di persimpangan jalan.
Ada juga jalan alternative dari kota Parapat, yakni dari Ajibata, naik kearah Motung, selanjutnya setelah melewati bandara Sibisa lalu belok kanan sesuai penunjuk jalan yang sudah ada. Tak sampai satu jam dari kota Parapat, kita akan tiba di pos utama.
Di pos ini kita bisa meminta informasi tentang arah yang hendak dituju, sekaligus membayar restribusi dengan harga yang cukup terjangkau. Ke arah kanan dari pos merupakan pintu gerbang menuju kawasan Rumah Doa Segala Bangsa.
Begitu memasuki kawasan ini, aroma religius mulai terasa.
Ada beberapa larangan agar bisa memasuki kawasan tersebut. Seperti: selama dalam kawasan tidak boleh merokok, berpakaian harus sopan dan rapi (pakaian tidak boleh terlalu terbuka/vulgar). Tidak diperbolehkan memakai celana pendek ataupun rok mini.
Untuk hal ini, jika ada pengunjung memakai celana pendek atau rok mini maka biasanya petugas akan memberikan sarung untuk dipakai atau jika persediaan habis maka disarankan agar menunggu pengunjung yang memakai sarung kembali.
Sebelum sampai ke rumah doa kita akan melewati beberapa bangunan seperti aula, menara doa, asrama dan lainnya. Selama dalam perjalanan menuju rumah doa, alunan lagu-lagu rohani Kristen senantiasa mengiringi langkah. Tak berapa lama Rumah Doa Segala Bangsa itu sudah kelihatan berdiri megah di depan mata.
Ada tiga menara dengan salib di puncak nya. Sekeliling bangunan dihiasi relief dengan warna yang bikin takjub. Suasana alam yang masih asri mengingatkan kita betapa perlunya menjaga kelestarian alam.
Awak ninnA, yang pada saat berkunjung kebetulan berkesempatan mengikuti kebaktian di rumah doa yang bangunannya menyerupai gereja. Memasuki rumah doa alas kaki harus dilepas. Tempat duduk laki-laki dan perempuan dipisah. Interior dalam ruangan tak kalah menarik, dipenuhi oleh ornamen yang bikin perasaan kita seolah berada pada masa peradaban Junani.

Uniknya, di dalam bangunan tidak dijumpai tanda salib seperti biasa kita lihat di dalam bangunan gereja. Di dinding paling depan menghadap altar ada tulisan dalam bahasa Ibrani yang menurut keterangan pengkotbah pada saat itu, tulisan itu merujuk pada nama Tuhan.
Keunikan lainnya di rumah doa ini, ada kalanya di saat tertentu diperdengarkan bunyi tiupan sangkakala. Bagi bro dan sista yang tertarik untuk berkunjung, Pusat Seminari Bukit Gibeon ini hanya 1,5 jam perjalanan dari Bandara Silangit atau sekitar 4-5 jam dari Medan tanpa jalan tol.
Penulis  : Asmon Pardede
Editor     : Mahadi Sitanggang