TAPUT – Siatas Barita merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Siatas Barita yang merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Tarutung ini mempunyai  destinasi wisata yang cukup dikenal hingga ke mancanegara, yakni bukit (dolok) Siatas Barita.
Untuk sampai ke  tempat yang berada di atas gunung itu, kini sudah bisa dilalui kenderaan roda empat bahkan bus berukuran besar. Namun demi kenyamanan, kendaraan yang dipakai harus dalam keadaan fit, sebab jalan yang dilalui merupakan jalan menanjak menyusuri sisi perbukitan.
Sebelum sampai puncak, terdapat areal parkir yang cukup luas. Kendaraan pun wajib parkir di sini. Selain tempat parkir juga tersedia beberapa kios tempat para pedagang menjajakan aneka kuliner serta aksesoris khas Rura Silindung atau Toba.
Menuju puncak bukit, pengunjung hanya boleh melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak yang dibangun berupa anak tangga. Sebelum mendaki pengunjung diharuskan membayar tiket masuk dengan harga yang relative murah.
Di gerbang pendakian terdapat sebuah patung. Patung tersebut merupakan patung seorang missionaris  Kristen yang berasal dari Jerman yaitu DR IL Nomensen. Pendakian dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju puncak semakin seru tatkala embun turun menyelimuti daerah sekitar. Mulut seolah mengeluarkan asap saat berbicara.

Di sepanjang jalan pendakian pengunjung akan menikmati suasana hutan tropis nan teduh. Pohon pinus yang menjulang tinggi, seolah saling mengisi dengan pohon tanggiang (Pakis Monyet), menghembuskan semilir angin dengan bunyinya yang mendesir.
Selain menikmati panorama alam, sepanjang jalan yang kita lalui juga tersedia santapan rohani berupa tulisan 10 perintah Allah dan ayat-ayat Alkitab yang dipadu dengan tulisan berupa imbauan agar manusia melestarikan alam.
Rasa lelah saat melakukan pendakian seketika terbayarkan ketika kita sampai di puncak. Betapa tidak, di puncak bukit ini terdapat salib setinggi 30 meter. Salib yang kemudian dikenal dengan nama Salib Kasih ini dibangun untuk mengenang jasa seorang missionaris agama Kristen yang berhasil menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak yaitu DR IL Nommensen.

Salib ini kelihatan sangat jelas dari Kota Tarutung, sebaliknya Kota Tarutung atau yang juga dikenal dengan sebutan Rura Silindung itu terlihat sangat menakjubkan dari bukit ini.
Kelihatan beberapa perkampungan di Rura/Lembah Silindung dikelilingi persawahan, juga aliran sungai dan jalan yang semakin memperindah panorama. Puas menikmati panorama alam sekitar, sebelum turun kembali, alangkah baiknya mengucap syukur pada sang pencipta dengan memanjatkan doa di kapel-kapel (rumah doa) yang juga tersedia di sekitar bangunan salib.
Penulis   : Asmon Pardede
Editor      : Mahadi Sitanggang