NINNA.ID – Viral di media sosial video tersebut. Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengetahuinya. Satu nyawa jadi tumbal di Bandara Kualanamu. Sebenarnya biasa saja. Ajal datang entah kapan datangnya. Kecelakaan bisa terjadi. Maka harus hati-hati. Maksudnya, kematian itu biasa.
Jadi, tak ada yang konyol di Kualanamu. Apalagi kecelakaan. Karena kesalahan sendiri pula. Ini perlu diberi tahu. Seorang wanita masuk lift. Waktunya keluar. Pintu terbuka. Tapi, ia tak tahu. Ia panik. Tampaknya ia panik sekali. Ia mungkin tak menelepon petugas.
Ia membuka handphone. Menelepon seseorang. Tapi, tampaknya bukan petugas. Mungkin saja keluarganya. Ia semakin panik. Panik dekat pada kesalahan. Maka, ia membuka paksa. Entah seberapa kuat tenaga seorang wanita membuka lift itu. Saya penasaran.
Mungkin saya yang kurang gigih. Sewaktu lift hendak tutup dan akhirnya tutup, saya pernah mencoba. Menarik. Tak bisa. Rasaku udah kuat. Tapi tak bisa. Saya menunggu seorang teman. Ia lari terburu-buru. Akhirnya, saya duluan. Ia menyusul. Artinya, lift itu tak bisa kubuka.
Wanita itu sepertinya luar biasa. Ia tangguh. Ia seperti Hercules. Ia buka lift. Bisa. Dan, kita tahu akhirnya. Ia bukan Hercules. Ia jatuh. Lalu tewas. Sekali lagi, tak ada yang luar biasa. Kecelakaan bisa terjadi. Di mana-mana. Ajal punya cara yang tak terduga.
Namun, tunggu. Ada yang aneh. Konyol. Keterlaluan. Bandara sekelas Kualanamu bisa tak teliti. Tewas hari ini. Ketahuan beberapa hari kemudian. Itu pun setelah bau. Artinya, andai tak ada bau, maka tak akan ketahuan. Aneh sekali bukan? Aneh sekali. Keterlaluan.
Saya bingung sekali. Tak mengerti darimana logikanya. Apakah tak ada pengawas CCTV? Apakah tak ada alarm bahwa lift dibuka secara paksa? Atau, memang begitu seharusnya ya? Saya sih tak mengerti. Menurut Saya, bandara sebesar vitu harusnya punya banyak mata.
Punya banyak peringatan. Tentu jika ada kejanggalan. Membuka lift secara paksa adalah kejanggalan. Keanehan lain masih ada. Saya kebetulan belum pernah naik lift di Kualanamu. Jadi, bisa jadi keanehan yang akan Saya sebut ini bukan keanehan. Begini maksud saya.
Ada dua pintu masuk lift. Beda masuk. Beda keluar. Wajarnya ada tulisan untuk menjelaskan. Masuk dari sini. Keluar dari sini. Dan sebagainya. Dan sebagainya. Maksudnya, tidak semua orang mahir naik lift. Ada saja yang gagu. Ada yang bingung.
Semakin bingung ketika panik. Kasihan wanita itu. Entah itu betul. Katanya sudah ada laporan. Tapi, kok baru ketahuan setelah busuk? Bagi saya sih, kematian wanita itu bukti jeleknya pengelola Kualanamu. Maaf kalau saya berlebihan. Saya masih awam. Awam sekali.
Tapi, ya, berita ini jadi aneh. Sedikit banyak mencemari nama baik wisata di Sumatera Utara. Padahal, Kualanamu adalah pintu gerbang. Sayang, jika ada kecelakaan, tercium setelah bau. Karena itu, maaf jika Saya sebut begini. Bandara Kualanamu itu bandara kualat. Kualatnamu?
Penulis : Riduan Pebriadi Situmorang
Editor  : Mahadi Sitanggang