NINNA.ID-Indonesia punya banyak aneka brand teh dan kopi, berbagai jenis rasa dari Sabang sampai Merauke. Akan tetapi, Indonesia masih mengimpor aneka teh dan kopi dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan lainnya.
Pengamatan Ninna saat berkunjung ke supermarket- supermarket di Kota Medan, terdapat lebih dari berbagai jenis brand teh dan kopi impor. Produk-produk tersebut pun dipajang di paling depan dekat dengan mesin kasir.
Adapun produk teh dan kopi impor antara lain Old Town, Kopi Tiam, dan produk lainnya. Tidak hanya teh dan kopi, aneka permen dari luar negeri juga banyak masuk ke supermarket-supermarket ke Indonesia.
Impor Meningkat
Data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada Senin 16 Januari 2023 menunjukkan, nilai impor Indonesia Desember 2022 mencapai US$19,94 miliar, naik 5,16 persen dibandingkan November 2022 atau turun 6,61 persen dibandingkan Desember 2021.
Impor migas Desember 2022 senilai US$3,20 miliar, naik 14,15 persen dibandingkan November 2022 atau turun 5,23 persen dibandingkan Desember 2021.
Impor nonmigas Desember 2022 senilai US$16,74 miliar, naik 3,60 persen dibandingkan November 2022 atau turun 6,87 persen dibandingkan Desember 2021.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Desember 2022 dibandingkan November 2022 adalah serealia senilai US$178,8 juta (66,03 persen).
Sementara itu, penurunan terbesar adalah plastik dan barang dari plastik senilai US$124,3 juta (14,46 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2022 adalah Tiongkok senilai US$67,16 miliar (34,07 persen), Jepang senilai US$17,08 miliar (8,66 persen), dan Thailand senilai US$10,85 miliar (5,50 persen).
Impor nonmigas dari ASEAN senilai US$32,85 miliar (16,67 persen) dan Uni Eropa senilai US$11,63 miliar (5,90 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Desember 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan bahan baku/penolong senilai US$33.956,7 juta (23,04 persen) dan barang modal senilai US$7.727,6 juta (26,99 persen), namun barang konsumsi turun US$350,5 juta (1,74 persen).
Neraca perdagangan Indonesia Desember 2022 mengalami surplus US$3,89 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,61 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,72 miliar.