NINNA.ID – Nama Tasyi Athasyia saat ini menjadi viral, karena tudingan yang menyebut bahwa saudara kembar Tasya Farasya itu sengaja membayar buzzer untuk memperbaiki citra dan reputasinya.
Sebelumnya sang youtuber juga disorot banyak orang setelah kelakuannya yang buruk terhadap para karyawannya mendadak menjadi viral di media sosial. Youtuber tersebut bahkan sempat menjadi trending di Twitter selama dua hari terakhir.
Pasalnya, isi dari trending tersebut terkesan memuji sikap Tasyi yang bertentangan dengan apa yang dituduhkan oleh para karyawannya.
Kata kunci “Fakta Tasyi” mengungkapkan sisi baik sang youtuber sambil menyerang kembali para karyawan yang dituduh telah memfitnahnya.
Tasyi Athasyia dilaporkan telah membayar puluhan juta rupiah kepada buzzer untuk membuat namanya menjadi trending di Twitter.
Hal ini diungkapkan akun Twitter @tolongdijawaab yang membeberkan bukti percakapan chat yang menunjukkan harga jasa buzzer untuk membuat trending di Twitter.
Namun, sumber tangkapan layar chat WhatsApp tersebut belum diketahui secara pasti.
“Paket Trending Topic Indonesia, Jaminan 5. Untuk Siang 14 juta, Malam 17 juta. Jaminan 3, Siang 19 juta dan Malam 22 juta. Jaminan 1, 29 juta (jika tidak tercapai, ada pengembalian 20 persen),” demikian isi percakapan tersebut.
Unggahan tersebut mencatut nama Tasyi yang diduga telah membayar buzzer untuk mempengaruhi tren di Twitter.
Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak Tasyi mengenai tudingan penggunaan jasa buzzer untuk meningkatkan popularitasnya.
Seperti diketahui, media sosial telah menjadi platform yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita saat iniSalah satu elemen yang memiliki peran signifikan dalam ekosistem media sosial adalah “buzzer”.
Buzzer adalah individu atau kelompok yang secara aktif mempromosikan atau mendiskusikan suatu topik, produk, atau acara tertentu di media sosial dengan tujuan mempengaruhi persepsi dan opini publik.
Buzzer biasanya memiliki jumlah pengikut yang besar dan mendapatkan popularitas dalam jaringan sosial mereka.
Mereka menggunakan kemampuan mereka untuk membuat konten menarik, memposting pendapat pribadi, merekomendasikan produk atau layanan, atau bahkan membuat tren tertentu.
Mereka juga sering kali dikenal karena kemampuan mereka dalam mempengaruhi opini publik dan menciptakan buzz di platform media sosial.