Davos, NINNA.ID-Di tengah kondisi dunia yang dibentuk oleh ketegangan geopolitik, perubahan ekonomi, dan kemajuan teknologi, hampir 3.000 pembuat kebijakan, eksekutif bisnis, pemimpin organisasi internasional dan masyarakat sipil, akademisi, serta inovator dari dari lebih dari 130 negara, termasuk lebih dari 350 kepala negara seluruh dunia berkumpul dalam Pertemuan Tahunan ke-55 Forum Ekonomi Dunia.
Mereka membahas tantangan bersama dan mengeksplorasi solusi berkelanjutan dengan tema ‘Kolaborasi untuk Era Cerdas
Pertemuan ini berfokus pada lima pilar utama yang saling terkait untuk masa depan yang berkelanjutan dan inklusif:
- Merevitalisasi Pertumbuhan: Mengeksplorasi peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi melalui inovasi yang didorong oleh teknologi.
- Industri di Era Cerdas: Menganalisis bagaimana bisnis dapat menavigasi perubahan teknologi dan dinamika industri baru.
- Investasi pada Manusia: Menyoroti kebutuhan pengembangan tenaga kerja, peningkatan keterampilan, dan penciptaan lapangan kerja di sektor-sektor yang sedang berkembang.
- Melindungi Planet: Berfokus pada peningkatan solusi iklim dan alam serta memajukan upaya dekarbonisasi.
- Membangun Kembali Kepercayaan: Berupaya mendorong kerja sama global dan ketahanan di dunia yang semakin terfragmentasi.
Dalam pidatonya, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan pentingnya Eropa untuk mencari peluang baru dan siap untuk perubahan guna mempertahankan pertumbuhannya di masa depan.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, menyoroti pentingnya perdamaian yang didasarkan pada nilai-nilai seperti Piagam PBB, hukum internasional, dan prinsip kedaulatan serta integritas teritorial negara.
Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya kerja sama global dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan kemajuan teknologi yang cepat.
Para pemimpin sepakat bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif di Era Cerdas ini.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan dari Pertemuan Tahunan 2025, kunjungi situs resmi World Economic Forum.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga