Sumut, NINNA.ID-Pariwisata di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan yang menggembirakan sepanjang tahun 2023. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi ini mencapai 198.240 orang.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 166,10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menandai kebangkitan industri pariwisata pasca-pandemi COVID-19.
Sebagian besar wisman yang datang ke Sumatera Utara memilih jalur udara sebagai moda transportasi utama. Bandara Internasional Kualanamu menjadi gerbang utama, menerima 99,11% dari total kunjungan.
Selain itu, pelabuhan laut seperti Belawan dan Teluk Nibung menyumbang persentase kecil, sementara Bandara Silangit tidak lagi berstatus internasional.
Data ini menegaskan pentingnya peran Bandara Kualanamu sebagai penghubung utama Sumatera Utara dengan dunia internasional.
Dominasi Malaysia
Wisman yang berkunjung ke Sumatera Utara sebagian besar berasal dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia yang menyumbang 50,14% dari total kunjungan.
Singapura juga menjadi kontributor utama dengan 6,00% kunjungan. Selain ASEAN, wisatawan dari Eropa memberikan kontribusi signifikan sebesar 12,07%, dengan mayoritas berasal dari Belanda, Jerman, dan Prancis.
Kehadiran wisman dari kawasan Asia lainnya, seperti Tiongkok, India, dan Korea Selatan, turut memperkaya diversifikasi asal wisatawan.
Pola dan Puncak Kunjungan
Kunjungan wisman ke Sumatera Utara sepanjang tahun 2023 menunjukkan pola musiman yang khas. Puncak kedatangan terjadi pada bulan Agustus dengan 20.941 orang, atau 10,56% dari total kunjungan.
Bulan Desember dan Juli juga mencatat jumlah kunjungan yang tinggi. Sebaliknya, bulan Januari dan Februari menjadi periode dengan kunjungan terendah. Pola ini menunjukkan bahwa musim liburan dan cuaca menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan.
Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, Sumatera Utara memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan, termasuk Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas.
Akan tetapi, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, seperti peningkatan fasilitas akomodasi, layanan transportasi, serta promosi yang lebih agresif di pasar internasional.
Penulis: Damayanti Sinaga
