NINNA.ID – Selain indah, Danau Toba yang terbentuk pasca letusan Gunung Toba, juga menyimpan berbagai peristiwa geologi yang cukup menarik untuk dikunjungi maupun diteliti. Apalagi setelah kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp), kunjungan wisatawan minat khusus (geowisatawan) diprediksi akan semakin ramai ke Destinasi Super Prioritas Danau Toba.
Seperti akhir bulan Juni lalu, tercatat puluhan wisatawan minat khusus mengunjungi Kaldera Toba didampingi pemandu yang khusus dilatih sebagai pemandu geowisata di kawasan Kaldera Toba.
Para wisatawan dan pemandu tersebut merupakan bahagian dari simulasi Diklat dan Sertifikasi Pemandu Geowisata untuk masyarakat Sumatera Utara.
Dalam simulasi dimaksud, Cory Panjaitan seorang peserta diklat bercerita kepada wisatawan tentang asal usul, jenis dan usia bebatuan yang berada di dinding Kaldera Toba tepatnya di sisi jalan lintas Tongging–Paropo.
Selanjutnya wisatawan minat khusus tersebut diarahkan untuk menikmati keunikan serta keragaman budaya (culture diversity) geosite Silahisabungan. Di Geosite Silahisabungan terdapat perpaduan budaya dari tiga sub etnis Batak (Karo, Dairi dan Toba).
Tiba di Silahisabungan, tampak para wisatawan disambut dengan tarian tortor yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Tortor Si Tolu Tolu (tiga tiga) yakni Tortor Tao (danau), Huta (kampung) dan Harangan (alam/hutan).

“Selain keragaman budaya di atas, keragaman geologi (geodiversity) dan keragaman hayati (biodiversity) merupakan sasaran para wisatawan minat khusus, maka sudah saatnya masyarakat kawasan Danau Toba dibekali pengetahuan tentang wisata minat khusus atau geowisata itu sendiri,” ujar Heryadi Rachmat didampingi Gustam Lubis serta Mirna Mariana selaku pembimbing dalam kegiatan diklat dan sertifikasi pemandu geowisata tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM GEOMINERBA) itu dilaksanakan selama satu minggu yang dipusatkan di Mikie Holiday Resort Berastagi Kabupaten Karo. Sementara untuk praktek lapangan para peserta diklat yang juga berperan sebagai wisatawan saat simulasi, dilaksanakan di beberapa tempat di kawasan Kaldera Toba.
Penulis  : Asmon Pardede
Editor    : Mahadi Sitanggang