Wah! Ternyata Ini Awal Mula Sejarah Adu Penalti dalam Pertandiangan Sepakbola

NINNA.ID – Argentina sukses memboyong Piala Dunia 2022 usai menaklukkan Prancis via drama adu penalti, setelah waktu normal dan perpanjangan waktu keduanya berakhir imbang dengan skor 3-3. Momen magis ini seperti mengusik kembali kenangan untuk mengetahui bagaimana sejarah berlakunya adu penalti sebagai penentuan pemenang pertandingan di sepakbola?

Adu penalti atau penalty shoot-out adalah cara untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Adu tendangan penalti umumnya diterapkan pada kompetisi ketika sudah memasuki fase gugur.

Adu penalti dilakukan pada pertandingan yang harus ada pemenangnya alias tidak bisa berakhir dengan hasil imbang.

BERSPONSOR

Babak adu penalti akan dilakukan jika kedua tim tetap bermain imbang selama 90 menit waktu normal dan 2 kali 15 menit babak perpanjangan waktu atau extra time.

Adapun, hasil adu tendangan penalti tidak dimasukkan ke dalam penghitungan skor. Adu penalti hanya digunakan untuk menentukan pemenang.

Dua Sejarah adu penalti

Jika menelusur mesin pencari google, akan ditemukan dua kisah sejarah adu penalti. Yang pertama adalah dari situs web FIFA Museum.

Kompas mengutip, ide penggunaan adu tendangan penalti untuk menentukan pemenang pada pertandingan yang berakhir imbang dicetuskan oleh Israel pada 1969.

BERSPONSOR

Usulan Israel tersebut dilatar belakangi oleh hasil kurang memuaskan yang mereka raih pada pertandingan cabang olahraga sepak bola Olimpiade 1968.

Pada perempat final sepak bola Olimpiade 1968, Israel disingkirkan oleh Bulgaria melalui undian yang disebut dengan istilah drawing of lots setelah kedua tim bermain imbang 1-1.

Pada saat itu, undian menjadi cara untuk menentukan pemenang pada fase gugur jika pertandingan berakhir imbang karena babak adu penalti belum dikenal. Hasil tersebut membuat Israel merasa dirugikan.

Pada 24 Juli 1969, Michael Almog yang kemudian menjadi Ketua Asosiasi Sepak Bola Israel periode 1973-1982, mengirimkan proposal kepada FIFA yang isinya berupa usulan agar adu tendangan penalti digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan yang berakhir seri.

- Advertisement -

Kemudian pada 27 Juni 1970, Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menggelar pertemuan di Inverness, Skotlandia, yang hasilnya menerima ide adu penalti yang diusulkan oleh Michael Almog.

Sementara di laman Wikipedia, disebutkan bahwa konon adu penalti pertama kali diusulkan oleh seorang wasit dari Penzberg, Bavaria, Jerman yang bernama Karl Wald pada tahun 1970. Pada saat itu, jika keadaan seri setelah perpanjangan waktu pemenang ditentukan dengan undian menggunakan koin.

Karena menganggap cara ini sangat untung-untungan, ia mengusulkan adu penalti kepada ketua persatuan sepak bola Bavaria.

Usul ini pertama kali ditolak namun setelah dilobi oleh tim pengusul, baru usulan ini diterima.

Setelah diteruskan ke Persatuan Sepak Bola Jerman (DFB) dan diterima, segera kemudian aturan ini diterapkan pula di UEFA dan Fédération Internationale de Football Association. Klaim lain mengatakan bahwa adu penalti diusulkan pertama kali di Inggris.

Adu penalti pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1970 antara Hull City dan Manchester United dalam Watney Cup (piala liga di Inggris) dan dimenangi Manchester United.

TERKAIT  Hari Dokter Nasional Jokowi Berterimakasih

Sejarah Adu Penalti di event Piala Eropa

Turnamen Piala Eropa juga menjadi bagian dari sejarah perkembagan adu penalti di dunia sepak bola.

Sebelum 1976, pemenang pertandingan Piala Eropa ditentukan dengan sistem yang sangat melelahkan.

Sebagai contoh adalah partai final Piala Eropa 1968 yang mempertemukan Italia dengan Yugoslavia.

Pada saat itu, Italia bermain imbang 1-1 dengan Yugoslavia pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, 8 Juni 1968.

Karena waktu itu adu tendangan penalti belum dikenal, Italia dan Yugoslavia harus melakukan pertandingan replay untuk menentukan pemenang.

Italia dan Yugoslavia kembali bertemu di Stadion Olimpico dua hari setelah final pertama. Hasilnya, Gli Azzurri menang 2-0 melalui gol Luigi Riva dan Pietro Anastasi.

Adapun, duel Cekoslowakia vs Jerman Barat pada partai puncak Piala Eropa 1976 tercatat menjadi final Piala Eropa pertama yang pemenangnya harus ditentukan melalui adu tendangan penalti.

Ketika itu, Cekoslowakia berhasil mengalahkan Jerman Barat melalui adu penalti yang berakhir 5-3 setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal dan babak extra time.

Sementara itu, Euro 1996 yang digelar di Inggris hingga saat ini masih tercatat sebagai turnamen Piala Eropa dengan jumlah adu penalti terbanyak.

Pada Euro 1996, tercatat ada empat pertandingan yang harus diselesaikan dengan adu penalti yaitu Inggris vs Spanyol (4-2, perempat final), Perancis vs Belanda (5-4, perempat final), Republik Ceko vs Perancis (6-5, semifinal), dan Jerman vs Inggris (6-5, semifinal).

Empat final Piala Dunia FIFA tercatat harus diselesaikan dengan adu penalti: Final Piala Dunia FIFA 1994 di Stadion “Rose Bowl” Pasadena, California, AS antara Brasil dan Italia (dimenangi oleh Brasil dengan 3-2); final Piala Dunia Wanita FIFA 1999 di stadion yang sama antara tim Amerika Serikat dan China (AS menang dengan 5-4); Final Piala Dunia FIFA 2006 di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman, yang dimenangi oleh Italia dengan menundukkan Prancis 5-3 setelah keadaan imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu usai; dan final Piala Dunia Wanita FIFA 2011 antara Jepang dan Amerika Serikat di Commerzbank Arena, Jerman (Jepang menang 3-1) setelah keadaan imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu.

Beberapa liga di dunia pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari seri. Sekitar tahun 1980-an, Liga Hungaria, Yugoslavia, dan Norwegia, mencoba adu penalti bila hasil pertandingan seri, dengan format sama seperti format nilai J. League di bawah. Peraturan ini kemudian dihapus.

Di Amerika Serikat, Major League Soccer juga pernah menggunakan adu penalti untuk menghindari hasil seri.

Sementara di Asia, Jepang dengan J. League juga pernah menggunakan adu penalti bila pertandingan seri tidak dapat diselesaikan dengan perpanjangan waktu dengan format perolehan nilai 3 poin untuk kemenangan pada waktu normal, 2 poin kemenangan pada waktu tambahan, 1 poin untuk kemenangan dalam adu penalti, dan 0 poin untuk kekalahan.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU