Wah! Pencipta Kecerdasan Buatan ChatGPT Sam Altman Ngaku Takut dengan Teknologi Buatannya itu

NINNA.ID – Meski telah meraih kesuksesan besar dalam segi bisnis, ternyata CEO OpenAI Sam Altman mengaku takut dengan kreasi kecerdasan buatan ChatGPT hasil karnya itu.

Pasalnya, di samping teknologi itu bisa membuat pekerjaan makin efisien. Kecanggihan teknologi itu juga bisa menghilangkan banyak pekerjaan.

Altman sendiri adalah investor dan pengusaha Amerika yang berbasis di San Francisco, salah satu pendiri Hydrazine Capital, mantan presiden Y Combinator, pendiri dan mantan CEO Loopt, dan salah satu pendiri OpenAI.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukannya dengan ABC News yang dikutip Rabu, 22 Maret 2023, Altman mengatakan bahwa orang seharusnya senang bahwa perusahaan sedikit takut terhadap potensi kecerdasan buatan seperti ChatGPT.

BERSPONSOR

“Saya pikir jika saya mengatakan tidak, Anda seharusnya tidak mempercayai saya, atau sangat tidak senang dengan pekerjaan ini,” katanya sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Altman juga mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat menggantikan banyak pekerjaan. Namun hal itu juga dapat mengarah pada pekerjaan yang jauh lebih baik.

“Alasan untuk mengembangkan AI sama sekali. Terkait dampak pada kehidupan kita dan meningkatkan kehidupan kita dan keuntungannya, AI akan menjadi teknologi terbesar yang pernah dikembangkan umat manusia,” tambahnya.

Pria berusia 37 tahun itu juga mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak rutin dengan pejabat pemerintah. Ia juga menekankan dalam mengembangkan AI, regulator dan masyarakat harus terlibat dengan peluncuran ChatGPT.

BERSPONSOR

Pasalnya, umpan balik dapat membantu mengekang hasil negatif apa pun dari penggunaannya yang meluas. Pengusaha itu menyinggung bahwa bulan lalu, serangkaian tweet membahas mengenai dunia mungkin tidak terlalu jauh dari kecerdasan buatan yang puny potensi menakutkan.

Karenanya, Altman menyatakan dukungan untuk mengatur AI yang dianggap sebagai sesuatu yang sanga kritis. Di sisi lain, masyarakat membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan sesuatu yang begitu besar.

TERKAIT  India Jadi Tuan Rumah G20 Tahun Depan, Apa Agenda Mendatang?

Tambahan informasi, minggu ini, OpenAI meluncurkan GPT-4 , model ChatGPT terbarunya. Oleh Altman, versi terbaru GPT ini digambarkan sebagai teknologi yang minim bias dan lebih kreatif daripada versi sebelumnya. Ini hanya tersedia untuk pengguna yang membayar langganan Plus-nya.

Mengutip Insider, versi terbaru dari GPT mampu memproses permintaan gambar, dikatakan lebih akurat daripada versi lain. Selain itu, pengguna dapat melakukan percakapan yang lebih panjang dengannya.

- Advertisement -

Kekhawatiran Sam Altman, bersamaan dengan peluncuran GPT-4, model ChatGPT yang lebih canggih dan lebih kreatif daripada versi sebelumnya.

Ini hanya tersedia untuk pengguna yang membayar langganan Plus-nya. Bahkan, banyak yang mengakui, versi terbarunya ini mampu memproses permintaan gambar, dikatakan lebih akurat daripada versi lain, dan pengguna dapat melakukan percakapan yang lebih panjang dengannya.

Melansir dari situs OpenAI, modelnya akan jauh lebih kuat dari GPT-3.5. Sehingga, ini memungkinkan AI dapat memahami dan berbicara lebih banyak tentang gambar, dan membuat teks delapan kali lebih banyak daripada pendahulunya yang populer.

OpenAI seri terbaru ini juga bisa digunakan sebagai alat pengajaran bagi siswa. Tak hanya itu, GPT-4 bahkan mampu mendapat skor 5 pada beberapa ujian AP dan ace ujian bar “simulasi”, mencetak skor di antara “10 persen peserta ujian teratas” pada ujian.

Tetapi, Altman menyebutkan bahwa AI hanya bekerja di bawah arahan atau masukan dari manusia.

“Mereka masih harus menunggu seseorang untuk memberikan masukan. Ini adalah alat yang sangat dikendalikan oleh manusia,” ujar Altman.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU