Tradisi Marbinda Suku Batak Toba Merayakan Momen Libur NATARU

NINNA.ID – Dalam tradisi suku Batak ada istilah Marbinda, dimana masyarakat Batak biasanya menyembelih hewan berkaki empat seperti lembu atau babi yang disepakati bersama.

Marbinda sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Batak Toba, meskipun tidak semeriah dahulu, namun tradisi ini masih terus dipertahankan oleh warga lokal dalam melestarikan budaya Batak.

Setelah menyembelih hewan tersebut, dagingnya kemudian dibagikan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi dan kebersamaan antar masyarakat dalam merayakan hari Natal dan Tahun Baru

Kegiatan ini tidak hanya menyantap daging lezat saja, Marbinda juga disimbolkan oleh masyarakat Batak sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas berkat yang diterima selama setahun.

BERSPONSOR

Kalau diperhatikan pelaksanaannya, Tradisi Marbinda mirip dengan hari raya kurban dalam umat Islam. Hanya saja, hewan yang digunakan berbeda. Tidak hanya hanya lembu atau sapi, tapi juga babi sebagai salah satu pilihan lainnya.

Keunikan lain dari tradisi Marbinda ini adalah pembelian hewan yang akan disembelih itu dibeli dari uang hasil menabung atau dikumpulkan dari seluruh masyarakat selama berbulan-bulan sebelum hari Natal pun tiba.

TERKAIT  Perang Ukraina: Pengadilan Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin

Opsi pembelian hewan ini berdasarkan hasil uang yang sudah terkumpul tersebut. Tradisi ini begitu memperlihatkan wujud kebersamaan antar warga dan mengambil keputusan secara bersama-sama.

Pelaksanaan Tradisi Marbinda ini tidak lepas dari gotong royong masyarakat mulai dari menyembelih hingga memasak daging tersebut.

BERSPONSOR

Dulu, pembagian daging ini dalam bentuk mentah dan juga daging yang sudah di masak terlebih dahulu. Tujuannya sangat mulia, yaitu agar setiap masyarakat bisa mencicipi masakan daging yang sama rata.

Dalam masyarakat Toba terdapat istilah Sasada Hudon yang artinya bisa merasakan makanan yang sama, dari sumber yang sama pula. Istilah ini masih dipegang teguh oleh masyarakat Batak sampai hari ini.

Meski puncak dari tradisi Marbinda dilakukan pada saat perayaan natal dan tahun baru, kenyataannya persiapan atau dalam hal ini pengumpulan dana secara patungan yang dilakukan oleh anggota kelompok disebut telah dilakukan sejak berbulan-bulan sebelumnya, bahkan sejak awal tahun terkait.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU