Tiga Tantangan Utama Pariwisata Internasional 2025

NINNA.ID-Empat tahun setelah pandemi COVID-19 melumpuhkan industri perjalanan, pariwisata internasional akhirnya kembali ke jalurnya.

Laporan terbaru Barometer Pariwisata Dunia dari UN Tourism mencatat bahwa jumlah wisatawan global pada 2024 mencapai 1,4 miliar, atau 99% dari tingkat sebelum pandemi.

Angka ini meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya, menandai pemulihan yang lebih kuat dari perkiraan.

Momentum pertumbuhan ini didorong oleh tingginya permintaan pasca-pandemi serta kebangkitan destinasi di Asia dan Pasifik.

Timur Tengah menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi, melampaui angka 2019 sebesar 32%, sementara Afrika Utara dan Amerika Tengah mencatat lonjakan masing-masing 22% dan 17% dibandingkan sebelum pandemi.

Eropa tumbuh 5% dari tahun sebelumnya, sementara Amerika telah pulih hingga 97% dari tingkat 2019.

Sementara itu, Asia dan Pasifik masih dalam proses pemulihan, dengan pencapaian 87% dari tingkat sebelum pandemi.

Selain jumlah wisatawan yang meningkat, sektor ini juga mencatat rekor pendapatan ekspor dari pariwisata—termasuk transportasi penumpang—mencapai USD 1,9 triliun pada 2024, naik 3% dibandingkan 2019.

BERSPONSOR

Hal ini menunjukkan daya beli wisatawan yang tetap kuat meskipun ada tantangan ekonomi global.

TREN PARIWISATA 2025

Meski demikian, pariwisata internasional menghadapi tiga tantangan utama pada 2025:

  1. Ketidakpastian Ekonomi
    Inflasi yang tinggi, fluktuasi nilai tukar, dan potensi resesi di pasar utama dapat mempengaruhi daya beli wisatawan. Biaya perjalanan yang meningkat, termasuk tiket pesawat dan akomodasi, berpotensi menekan permintaan wisata.
  2. Ketidakstabilan Geopolitik dan Keamanan
    Konflik yang sedang berlangsung, ketegangan politik, dan masalah keamanan di beberapa wilayah dapat mengurangi minat wisatawan untuk bepergian. Pembatasan visa, sengketa perdagangan, dan masalah diplomatik juga dapat membatasi akses ke destinasi tertentu.
  3. Tantangan Lingkungan dan Iklim
    Perubahan iklim terus menjadi ancaman serius, dengan peristiwa cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan, gelombang panas, dan banjir yang dapat mengganggu perjalanan. Selain itu, meningkatnya tekanan untuk menerapkan pariwisata berkelanjutan akan menuntut destinasi agar lebih beradaptasi dengan regulasi lingkungan yang lebih ketat.
TERKAIT  Total Fertility Rate (TFR) Sumatera Utara Hasil 2,48

Menurut Indeks Kepercayaan UN Tourism, optimisme di industri ini tetap tinggi, dengan skor 130 untuk 2025.

- Advertisement -

Sekitar 64% panel ahli pariwisata memprediksi tahun depan akan lebih baik dibandingkan 2024.

Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi dan geopolitik tetap menjadi faktor yang harus diwaspadai.

Dengan pemulihan yang nyaris sempurna ini, dunia pariwisata kembali hidup, membawa harapan baru bagi industri perjalanan dan ekonomi global.

Sumber: World Tourism Barometer and Statistical Annex, January 2025
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU