Pemberdayaan Pengrajin Bersama BPNB ACEH

Tenun Ulos, Merajut Budaya Membangun Ekonomi

Arian bodari au martonun
Asa tung Ulina budayakki
Arian bodari au martonun
Asa lam denggan ma ngolukki

Siang dan malam saya bertenun
Biar lebih indah budayaku
Siang dan malam saya bertenun
Biar makin baik kehidupanku

SAMOSIR – Sepenggal lirik lagu itu dinyanyikan penenun ulos dari kawasan Danau Toba. Dari terjemahan bebasnya, lagu itu mengartikan dua semangat baru. Semangat memperindah budaya dan semangat memajukan ekonomi melalui warisan budaya, yaitu ulos.

Para pengrajin ulos ini datang dari Kabupaten  Samosir, Humbang Hasundutan, Toba dan Tapanuli Utara. Selama seminggu sejak tanggal 11 Oktober hingga 16 Oktober 2021, mereka berkumpul di Lumban Sitohang, Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan,Kabupaten Samosir, untuk mendapatkan pengetahuan berupa cara pewarnaan alami, martonun dan manirat.

Program Pemberdayaan Pengrajin di Kawasan Danau Toba yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Aceh (BPNB-ACEH) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini, dalam kegiatan pertamanya di Samosir melibatkan sekitar 50 orang pengrajin dari Kabupaten yang ada di Kawasan Danau Toba.

“Upaya pengembangan pelestarian dan pengelolaan ulos semuanya dilakukan dalam bingkai kemajuan kebudayaan Indonesia,” jelas Tetti Naibaho, kurator ‘Torsani Ulos Mangiring” tentang kegiatan tersebut.

Sebutan sebagai kurator tidak lepas dari kerja keras dan semangat Tetti mengawali, mengangkat, dan menggali ulos dan para “partonun” sehingga mendapatkan lirikan dan kepercayaan dari BPNB Aceh untuk tetap terjaga program ini setiap tahunnya guna kelestarian budaya dalam hal tenun ulos.

Tetti yang dipercaya sebagai Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Samosir  menyebutkan, kegiatan itu dapat menumbuhkan kecintaan para pengrajin terhadap nilai budaya di samping sebagai mata pencaharian dari tenun tradisional.

BERSPONSOR
TERKAIT  Mangga Legenda, Kampung Orang Punya Pohon Parapat Punya Nama

BPNB ACEH
Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Aceh yang berkantor di Provinsi Aceh dengan wilayah kerja mencakup Sumatera Utara, melakukan pemberdayaan pengrajin sekawasan Danau Toba, dilatarbelakangi setelah penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Destinasi Wisata Super Prioritas di negeri ini.

Mewakili Kepala BPNB Aceh, Essi Hermaliza MPd menyampaikan, menjaga kegiatan bertenun hingga terregenerasi dengan baik merupakan suatu kebanggaan. Apalagi ulos atau kain yang menggantikan kulit kayu sebagai pakaian manusia, merupakan bukti konkrit kemajuan sejarah hidup manusia.

BPNB Aceh juga memberi apresiasi kepada Kabupaten Samosir yang mengangkat dan menggali motif ulos berbeda setiap tahunnya.

“Tahun 2019 misalnya, Samosir sukses dengan motif Bintang Maratur. Tahun 2020 dibuat terpesona dengan ulos Sibolang dan tahun ini kita disuguhkan dengan ulos motif Mangiring,” sebut Essi.

- Advertisement -

Ulos sebagai salah satu warisan leluhur orang Batak, ternyata sudah didaftarkan ke UNESCO sebagai World Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Dunia Tak Benda, sejak tahun 2017. Tapi masih banyak dokumen dan persyaratan yang harus dikerjakan dengan harapan pengajuan itu terwujud pada tahun 2022.

Senandung lagu yang berdendang
Diiringi musik dan gondang
Selamat datang kami ucapkan
Jangan lupa bersenang-senang

Sebait pantun dari Drs Waston Simbolon, MM Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Samosir, menyambut BPNB ACEH dan pengrajin ulos, para seniman penjaga warisan budaya Batak.

 

Penulis   : Febe S
Editor      : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU