NINNA.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan utama untuk memperkuat sektor riset dan inovasi di negara ini. Namun, baru-baru ini, lembaga BRIN trending disorot menyusul pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Untuk diketahui Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester II 2022 antara lain menemukan, banyak proyek strategis nasional (PSN) yang digarap BRIN berantakan, berpotensi melanggar hukum, bahkan mendorong bencana kemanusiaan.
Salah satunya program penguatan sistem peringatan dini bencana tsunami. BRIN menghentikan proyek tersebut.
Akibatnya, menurut BPK, BRIN melanggar PP Nomor 93 Tahun 2019 tentang penguatan dan pengembangan sistem informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami.
Selain itu, PSN pengembangan pesawat udara nirawak tipe medium altitude long endurance (PUNA-MALE) kombatan dan pengembangan garam industri terintegrasi. Keduanya juga terhenti.
BPK menemukan BRIN tidak dapat mengelola aset negara dari lembaga-lembaga riset yang dilebur. Salah satunya pengelolaan peralatan dan mesin yang dulu dioperasikan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Secara umum BPK RI mengungkap 24 temuan dan 46 buah permasalahan pengelolaan anggaran dan aset di BRIN.
Mendorong Pembangunan Berbasis IPTEK
BRIN didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020, sebagai upaya untuk mendorong pembangunan berbasis pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
BRIN memiliki visi yang jelas yaitu menjadi lembaga yang mampu menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing tinggi.
Melalui upaya ini, BRIN berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mempercepat pembangunan teknologi, serta memberikan solusi inovatif untuk tantangan dan masalah yang dihadapi oleh bangsa.
Salah satu peran utama BRIN adalah memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat dalam menghasilkan pengetahuan dan inovasi yang bermanfaat.
BRIN bertindak sebagai koordinator strategis dalam mengarahkan dan menggerakkan kegiatan riset dan inovasi di Indonesia.
Lembaga ini bekerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan sektor swasta guna menciptakan ekosistem yang kondusif bagi penelitian dan pengembangan teknologi.
Salah satu program unggulan BRIN adalah “Indonesia Research and Innovation Ecosystem” (INARIE), yang bertujuan untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Melalui INARIE, BRIN berupaya mendukung penelitian dan inovasi di berbagai bidang, termasuk energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, kesehatan, industri kreatif, dan teknologi informasi dan komunikasi.
BRIN juga berperan dalam mengoordinasikan pelaksanaan program riset nasional yang diarahkan oleh pemerintah. Lembaga ini bekerja sama dengan berbagai institusi riset dan universitas di seluruh Indonesia untuk mengidentifikasi kebutuhan riset nasional, mengalokasikan dana riset, dan memantau pelaksanaan proyek riset secara efektif.