Toba, NINNA.ID – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di ruas jalan Jangga Dolok, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Toba.
Dalam upaya mencari solusi konkret untuk kecelakaan di titik rawan tersebut, Pemkab Toba bersama instansi terkait menggelar rapat di Kantor Bupati Toba, pada Rabu (23/10).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari peninjauan langsung yang dilakukan Pjs Bupati Toba, Dr. Agustinus Panjaitan, bersama Dinas Perhubungan Toba dan Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Sumut ke lokasi titik rawan kecelakaan di Jangga Dolok pada pagi harinya.
Hasil dari tinjauan ini mempertegas urgensi untuk segera melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap ruas jalan yang dianggap berbahaya.
Pjs Bupati Toba menyoroti kondisi ruas jalan nasional, batas Kabupaten Simalungun – Silimbat, khususnya di ruas jalan Jangga Dolok, Kecamatan Lumbanjulu, yang dinilai berisiko tinggi terjadi lakalantas.
“Beberapa lokasi di Jangga Dolok sangat rawan kecelakaan. Pagar pembatas jalan (guardrail) rusak akibat longsor, dan kurangnya rambu lalu lintas membuat situasi semakin berbahaya,” ujar Agustinus.
Ia menambahkan, jarak pandang yang terbatas serta tikungan tajam di jalan tersebut memperburuk situasi.
Agustinus menegaskan, selain penanganan infrastruktur, sosialisasi kepada masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas juga sangat penting.
“Banyak kecelakaan terjadi akibat human error, sehingga edukasi kepada pengendara mengenai bahaya berkendara di jalan rawan ini harus lebih ditingkatkan,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumut dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumut menyatakan bahwa sejumlah langkah telah direncanakan untuk memperbaiki kondisi infrastruktur jalan.
Pemasangan rambu Chevron di tikungan, perbaikan guardrail yang rusak, dan pembersihan pohon serta semak-semak di sepanjang ruas jalan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Selain itu, BPJN mengungkapkan bahwa mereka tengah mempersiapkan solusi jangka pendek, seperti pemasangan rambu sementara di titik-titik longsor dan pengawasan ketat di lokasi yang rawan kecelakaan.
Data dari Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumut menunjukkan, sepanjang Januari hingga September 2024, Kabupaten Toba mencatat 42 korban meninggal akibat lakalantas, sementara 278 korban mengalami luka-luka.
Mayoritas korban merupakan warga lokal usia produktif. Jasa Raharja turut mendukung upaya kampanye keselamatan berlalu lintas ini dengan menyediakan spanduk dan imbauan di lokasi rawan kecelakaan.
Pemkab Toba juga akan mengaktifkan kembali Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) untuk mengevaluasi dan monitoring titik-titik rawan lakalantas di Kabupaten Toba secara berkelanjutan.
“Kami sedang mengupayakan langkah-langkah strategis ini sebagai upaya menekan angka lakalantas di Jangga Dolok dan memastikan keselamatan pengendara di wilayah tersebut,” pungkas Agustinus.
Penulis: Gugun
Editor: Damayanti Sinaga