NINNA.ID – Penyesuaian tarif baru BBM yang ditetapkan pemerintah, Sabtu (04/09/2022) dikhawatirkan akan mengkatrol kenaikan harga-harga lainnya. Salah satu yang biasanya langsung ikut menyesuaikan adalah tarif angkutan, baik udara, darat dan danau.
Dari pantauan ninna, Minggu (04/09/2022), tarif angkutan di Danau Toba baik penyeberangan kapal ferry swasta rute Ajibata-Tomok sebaliknya dan tarif angkutan kapal pariwisata, masih normal.
Pengelola angkutan Tomok Tour, Washington Nainggolan, mengatakan tarif ongkos kapal kayu masih belum dipengaruh kenaikan BBM. Namun, kemungkinan kenaikan tarif itu akan disesuaikan melalui perundingan bersama pihak-pihak terkait.
Sebelum penyesuaian harga BBM, tarif angkutan penyeberangan menggunakan kapal kayu, yang juga dikenal dengan angkutan kapal pariwisata tradisional rute Ajibata – Tomok sebaliknya, Rp12.000 per orang, Jika penumpang membawa sepeda motor, kekenakan tarif Rp12.000 per sepeda motor.
Hal yang sama juga terpantau pada angkutan kapal ferry swasta rute Tomok-Ajibata sebaliknya. Tarif angkutan melalui KMP Tao Toba ini terpantau masih memberlakukan tarif sebelum penyesuaian BBM.
Roni Sidabutar, yang sedang berkunjung ke samosir kepada ninna.id mengatakan, tarif ongkos di KMP Tao Toba masih seperti biasanya. Petugas penjualan tiket KMP Tao Toba juga mengatakan, belum ada kenaikan ongkos.
Berikut tarif angkutan melalu KMP Tao Toba rute Tomok-Ajibata sebaliknya, sebelum penyesuain harga BBM.

Walau tarif angkutan penyeberangan masih terpantau normal, tapi hal itu tidak akan dapat bertahan lama. Pengusaha angkutan selama ini sangat tergantung dengan harga BBM yang diterapkan pemerintah.
Dikutip dari laman Tirto.id, dampak penyesuaian harga BBM akan memukul sektor pariwisata. Pengamat Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi menuturkan penyesuaian harga BBM tersebut berdampak kepada sektor pariwisata. Terutama menyangkut tarif kamar hotel, transportasi, bahan pokok dan jasa layanan wisata lainnya.
“Hal ini akan berdampak pada banyaknya wisatawan nusantara akan mengurangi dan menunda rencana liburannya, serta jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia terancam berkurang,” katanya dalam pernyataannya, Senin (5/9/2022).
Penulis : Abiden Simamora/Tirto.id
Editor   : Mahadi Sitanggang