Tantangan yang Dihadapi UKM dalam Industri Pariwisata

NINNA.ID-Industri pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi utama di banyak negara, termasuk Malaysia dan Indonesia. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam industri ini karena memiliki hambatan masuk yang rendah dan bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil.

Akan tetapi, UKM di sektor pariwisata menghadapi banyak tantangan, baik dari faktor internal maupun eksternal.

Tantangan Internal bagi UKM Pariwisata

  1. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan
    • Banyak pemilik UKM kurang memahami cara mengelola bisnis pariwisata dengan efektif.
    • Kurangnya keterampilan dalam pemasaran digital, pengelolaan keuangan, dan inovasi produk membuat bisnis sulit berkembang.
  2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
    • Sulit mendapatkan tenaga kerja yang terampil, terutama dalam pelayanan wisata dan bahasa asing.
    • Banyak pekerja yang tidak memiliki pelatihan profesional dalam industri pariwisata.
  3. Kesulitan Finansial
    • Banyak UKM kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha mereka.
    • Sering kali, mereka mengalami kesulitan dalam mengelola arus kas karena pendapatan yang tidak stabil.
  4. Pemasaran yang Kurang Efektif
    • UKM sering mengalami kesulitan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka.
    • Biaya pemasaran yang tinggi menjadi hambatan bagi UKM untuk bersaing dengan perusahaan besar.

      Desa Sijambur
      Madu Samosir, produk khas Lumban Pokki Desa Sijambur.(foto:damayanti)

Tantangan Eksternal bagi UKM Pariwisata

  1. Kurangnya Dukungan Pemerintah
    • Banyak UKM merasa kurang mendapat bantuan dari pemerintah dalam hal pendanaan, regulasi, dan insentif pajak.
    • Proses birokrasi yang rumit juga menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis pariwisata.
  2. Musim Wisata yang Berfluktuasi
    • Bisnis pariwisata sangat bergantung pada musim liburan, sehingga pendapatan bisa sangat tidak stabil.
    • Pada musim sepi, banyak UKM kesulitan mendapatkan pelanggan dan harus mencari cara lain untuk bertahan.
  3. Persaingan yang Ketat
    • UKM harus bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki modal lebih besar dan jaringan lebih luas.
    • Masuknya perusahaan asing juga semakin memperketat persaingan.
  4. Dampak Teknologi dan Digitalisasi
    • UKM yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan sulit bersaing di era digital.
    • Banyak wisatawan kini lebih memilih layanan online untuk memesan tiket, hotel, dan tur, sehingga UKM yang tidak memiliki platform digital bisa tertinggal.

Cara Mengatasi Tantangan UKM dalam Pariwisata

  1. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
    • Mengikuti pelatihan bisnis dan manajemen pariwisata.
    • Menggunakan media digital untuk pemasaran dan promosi.
  2. Memanfaatkan Teknologi
    • Mengembangkan website dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
    • Bergabung dengan platform pemesanan online seperti Traveloka atau Airbnb.
  3. Diversifikasi Usaha
    • Menawarkan layanan tambahan seperti paket wisata tematik, kuliner lokal, atau tur budaya.
    • Menjalin kerja sama dengan bisnis lain untuk menarik lebih banyak pelanggan.
  4. Meningkatkan Kerja Sama dengan Pemerintah dan Lembaga Keuangan
    • Mengajukan program bantuan keuangan dan insentif dari pemerintah.
    • Memanfaatkan program pinjaman dengan bunga rendah untuk UKM.

Meskipun UKM di industri pariwisata menghadapi banyak tantangan, peluang untuk berkembang tetap terbuka lebar. Dengan strategi yang tepat, seperti peningkatan keterampilan, pemanfaatan teknologi, dan kerja sama dengan berbagai pihak, UKM bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

Artikel ini disadur dari “Challenges of SME in The Tourism Industry: A Review”
Editor: Damayanti Sinaga

TERKAIT  Link Nonton Film Bleeding Steel Full HD, Nonton Gratis di LK21
BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU