Tantangan dan Peluang Sektor Pertanian di Kabupaten Simalungun Tahun 2023

Simalungun, NINNA.ID– Sektor pertanian di Kabupaten Simalungun kembali menunjukkan peran vitalnya sebagai pilar utama perekonomian daerah.

Berdasarkan publikasi terbaru dari BPS Kabupaten Simalungun, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 54,38% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten tersebut pada tahun 2023.

Dengan luas lahan sawah mencapai 27.693 hektar, Kabupaten Simalungun berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar ketiga di Sumatera Utara. Lahan irigasi mendominasi sebesar 99,13%, sedangkan lahan non-irigasi (tadah hujan) hanya sebesar 0,87%.

Luas panen padi sawah pada tahun 2023 mencapai 72.663 hektar, meningkat 18,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

BERSPONSOR

Kenaikan signifikan ini menunjukkan potensi besar Kabupaten Simalungun dalam menjaga ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat lokal.

Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja menjadi penyumbang produksi padi terbesar dengan kontribusi masing-masing 59.931 ton dan 58.477 ton.

Labu raksasa
Labu raksasa dari Bumi Simalungun (foto: Damayanti)

Dinamika Komoditas Lainnya

Selain padi, beberapa komoditas lain juga memiliki peran penting. Produksi jagung, walau mengalami penurunan sebesar 9,5%, tetap menjadi komoditas strategis dengan produksi mencapai 36.733 hektar. Kecamatan Sidamanik dan Dolok Pardamean tercatat sebagai wilayah dengan produksi jagung tertinggi.

BERSPONSOR

Sementara itu, tanaman palawija seperti kedelai dan ubi jalar menunjukkan tren positif. Produksi kedelai meningkat 26,43% dan ubi jalar naik 26,54%. Hal ini menandakan diversifikasi tanaman yang mulai diterapkan oleh para petani di beberapa kecamatan, seperti Tapian Dolok dan Silimakuta.

TERKAIT  Link Nonton Film Mozachiko Full HD Gratis, Buka Link Khusus Ini

Komoditas hortikultura, seperti kubis dan cabai, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Pada tahun 2023, luas panen kubis meningkat sebesar 8,85% mencapai 2.473 hektar, sementara cabai rawit dan cabai keriting mengalami penurunan. Kecamatan Purba dan Dolok Silau menjadi sentra utama penghasil hortikultura.

Namun, tantangan besar masih menghambat sektor ini, seperti fluktuasi harga, serangan hama, dan keterbatasan akses ke pasar yang lebih luas.

Sektor Peternakan dan Perikanan Meningkat

- Advertisement -

Dalam sektor peternakan, populasi ternak sapi mengalami peningkatan signifikan dengan jumlah mencapai 171.632 ekor, yang merupakan 60,19% dari total populasi ternak besar/kecil. Pemulihan dari wabah African Swine Fever (ASF) juga terlihat dari peningkatan populasi babi menjadi 34.977 ekor.

Di sektor perikanan, produksi ikan mencapai 976.495 ton dengan mayoritas kegiatan budidaya dilakukan di lahan sawah dan kolam air tenang.

Menuju Pertanian Berkelanjutan

Meski memiliki potensi besar, tantangan seperti konversi lahan pertanian, keterbatasan irigasi, serta perubahan iklim memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan stakeholder terkait.

Program inovasi teknologi pertanian dan pemberdayaan petani menjadi kunci utama dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Simalungun.

Dengan potensi yang ada, sektor pertanian di Kabupaten Simalungun diharapkan mampu menjawab tantangan ketahanan pangan dan ekonomi daerah, serta menjadi contoh daerah agraris yang sukses di Sumatera Utara.

Penulis: Damayanti Sinaga
Data diolah dari Laporan BPS

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU