TAPUT – Bandrek Talana itulah namanya. Minuman tradisional yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri dan sajian yang berbeda. Talana Bandrek diracik dari bandrek bubuk dan ramuan tradisional lainnya seperti kunyit dan jahe. Rasanya, sudah pasti enak.
Berlokasi di Jalan Lintas Siborongborong-Balige, Simpang Hombang, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong Taput, kedai bandrek ini milik Juang Simanjuntak (29). Bandrek disajikan dalam gelas, dan dilengkapi batang serai atau sangge-sangge.
Bila dari Kota Tarutung, kedai bandrek ini bisa ditemui sekitar 30 sampai 40 menit atau sekitar 40 kilometer. Posisinya berada di sebelah kanan jalan. Setiap harinya kedai ini buka pukul 07.00 WIB dan tutup sekira pukul 22.00 WIB.
“Aromanya wangi dan khas. Kita juga unggul dalam hal penyajian, karena bandrek kita lengkapi dengan batang serai untuk pengaduk minuman dan juga berfungsi penambah wangi,” ujar Juang Simanjuntak saat berbincang dengan NINNA.ID, pekan lalu.
Kedai bandrek ini juga menyediakan berbagai jenis menu bandrek lainnya. Yakni, bandrek original, bandrek susu, susu telur, bandrek kunyit, jahe, serai, lemon, kopi bandrek, dan bandrek puding. Untuk harga, dibandrol sangat bersahabat.
“Rata-rata per gelas itu Rp 10.000 untuk original. Namun jika pesanan bandrek dalam buah kelapa muda, harganya sedikit lebih mahal,” ucapnya.
Bandrek Talana ini ternyata bukan asli Siborongborong. Juang Simanjuntak mengungkapkan, Bandrek ini ternyata terlebih dahulu dipasarkan di Pangururan, Kabupaten Samosir. Bandrek dijual dengan sistem keliling menggunakan mobil kijang.
Sayangnya Bandrek Talana di Pangururan Samosir harus ditutup sementara, menunggu ada karyawan yang bisa dan mau bertanggungjawab di sana.
Berpengalaman menjual bandrek dengan konsep keliling, Juang Simanjuntak berniat, usaha bandreknya ini dijajakan dengan menggunakan armada lebih besar sejenis bus, sehingga bisa menjangkau setiap ada event-event di kawasan Danau Toba.
Penulis : Billy S
Editor : Mahadi Sitanggang
