NINNA.ID-Cukup melelahkan. Cukup serius juga. Dua hari penuh. Boleh dikatakan demikian. Karena bekerja hingga malam. Para Ahli Cagar Budaya memang kompeten. “Kita sudah didiklat untuk ini. Ada beban moral dan tanggung jawab,” kata Victor Silaen.
Victor Silaen seorang sarjana matematika. Itu basisnya. Tapi, ia tersesat. Pergi mendalami budaya. Mengajarkan tarian tradisional di sanggar bentukannya, Sanggar Sion Nauli. Sanggar Maduma belajar tarian pakem ke Sanggar Sion. Pergi secara langsung.
“Kalau kita hanya merekomendasikan hanya 2 per tahun, kami dianggap gagal,” sebut Chandra Mahulae. Ia rutin hadir. Ke lokasi juga ke rapat. Ia Ketua TACB Humbang Hasundutan. Ia kini menggeluti filosofi budaya dan alam di Pakkat. Khususnya di Seribu Gua.
Ada lagi Dongan Manurung. Lulusan sastra Batak dari USU. Ia menerima dongeng dan mitos. Tapi, sebagai cerita. Soal kenyataannya, ia selalu mencoba menarik pada logika. Baginya, cerita memperkaya fakta. Memperkuat ide dan dugaan.
Masih ada Gomgom Lumban Toruan. Ia TACB pertama dengan Harapan Sibarani. Gomgom Lumbantoruan pemerhati budaya. Dengan timnya, ia membangun Desa Tipang. Sudah diakui di tingkat nasional. Ia tak surut. Ia tetap bersemangat dalam kebudayaan.
Apalagi Harapan Sibarani. Bersama Dame Tudiru Samosir, ia menggagas perlunya Tim Ahli Cagar Budaya. Ia budawayan Batak. Pengetahuannya tentang tradisi sangat mengakar. Banyak pelajaran yang harus ditimba. Soal literasi. Budaya. Apalagi aksara Batak.
Pun dengan Dame Tudiru Samosir. Ia selalu mengayomi. Memperjuangkan Tim Ahli Cagar Budaya. Masih ada Tim lain. Saya sendiri: Riduan Situmorang. Ya, belajar dari ahli tersebut di atas. Tentang Hahomion Batak, misalnya. Itu mudah dicuri dari Victor Silaen.
Begitulah. Ada 7 Cagar Budaya yang diusulkan TACB Humbang Hasundutan. Ketujuhnya sebagai berikur: Sarkofagus Ompu Oloan Banjarnahor di Parsingguran. Makam Sisingamangaraja di Parlilitan. Benar, di Parlilitan. Lanjut lagi ke Markas Sisingamangaraja.
Tentu saja di Parlilitan. Masih berkaitan dengan Sisingamangaraja. Kali ini berupa Sanggapati di Desa Janji Doloksanggul. Disusul kemudian Bale Huta Tonga. Milik marga Hasugian di Parlilitan. Masuk ke Tipang melalui Batu Siungkapungkapon.
Masih banyak yang bisa dikaji. Toh, Humbang Hasundutan hampir pasti sebagai pusat kekayaan Hahomion Batak. “Terima kasih atas kerja kerasnya. Kami akan tetap mendukung TACB Humbang Hasundutan. Kita sambung dan berjuang lagi tahun depan,” ucap Indra Hutabarat.
Indra Hutabarat Kabid Parbud Disparpora Humbang. Ia turut terjun ke lapangan. Dari Parlilitan hingga Parsingguran. Disambung ke Bakara. Juga ikut rapat. Lembur. Meski sedikit demam. Begitulah, 7 objek direkomendasikan TACB untuk selanjutnya ditetapkan Bupati Humbang Hasundutan sebagai Cagar budaya.
Penulis: Riduan Situmorang
Editor : Damayanti Sinaga