NINNA.ID-Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Berikut adalah poin-poin utama yang dapat disimpulkan dari hasil survei ini:
- Tingkat Literasi Keuangan Nasional:
- Indeks literasi keuangan nasional mencapai 65,43%, menunjukkan bahwa 65 dari 100 orang umur 15-79 tahun di Indonesia tergolong terliterasi keuangan dengan baik (well literate).
- Indeks literasi konvensional (65,08%) jauh lebih tinggi dibandingkan indeks literasi syariah (39,11%), yang mengindikasikan perlunya upaya lebih dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan syariah.
- Kesenjangan Geografis:
- Tingkat literasi keuangan di perkotaan (69,71%) lebih tinggi dibandingkan perdesaan (59,25%). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan akses edukasi dan pemahaman tentang keuangan formal di wilayah rural.
- Perbedaan Demografis:
- Gender: Perempuan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi (66,75%) dibandingkan laki-laki (64,14%).
- Kelompok Usia: Usia produktif (18-50 tahun) menunjukkan tingkat literasi yang lebih baik dibandingkan kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun.
- Pendidikan: Tingkat literasi keuangan meningkat seiring dengan tingginya jenjang pendidikan. Kelompok dengan pendidikan tinggi memiliki indeks literasi komposit sebesar 86,19%, jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak/belum pernah sekolah (38,19%).
- Hambatan dan Tantangan:
- Masih terdapat kesenjangan signifikan dalam pemahaman terhadap keuangan syariah.
- Rendahnya indeks literasi keuangan di perdesaan dan pada kelompok usia tertentu menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih inklusif dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing kelompok.
- Rekomendasi Strategis:
- Peningkatan Literasi Syariah: Perlu kampanye edukasi yang lebih intensif terkait produk keuangan syariah.
- Inklusi di Perdesaan: Mengembangkan program literasi yang berfokus pada masyarakat perdesaan, termasuk penggunaan teknologi digital untuk menjangkau wilayah terpencil.
- Kelompok Rentan: Menyediakan materi edukasi yang ramah usia dan literasi bagi kelompok tertentu, seperti anak muda (15-17 tahun) dan lansia (51-79 tahun).
Foto sekadar ilustrasi: BRI Kancab Balige hadir sebagai pemateri untuk undangan dari Kementerian Koperasi dan UKM membawakan materi “Pembiayaan Usaha Mikro” yang berlokasi di Hotel Ita Soposurung Jalan Tarutung Desa Hinalang Balige Kabupaten Toba pada 1 Maret 2024.
Survei ini menjadi landasan penting bagi pengambil kebijakan, pelaku usaha jasa keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun strategi peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Dengan upaya yang terfokus dan berkelanjutan, diharapkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga