NINNA.ID – TOBA
Menelusuri jejak perjuangan pahlawan nasioanal atau yang juga disebut Raja Sisingamangaraja, seakan tak ada habisnya di kawasan Danau Toba. Banyak jejak perjalanan sang raja, sekarang dipugar dan menjadi destinasi wisata sejarah. Namun tak banyak yang tahu, sang raja juga memiliki sumur istimewa di sekitaran Kota Balige.
Letaknya berada di areal perkantoran Bupati Toba. Air sumur ini keluar dari celah bebatuan. Sangat jernih dan tak beraoma. Untuk menjaganya tidak tecampur dengan benda-benda lain, dibangunlah dangau dengan atap yang rapi.
Sumur ini miliki makna mendalam bagi warga yang tinggal di sekitar Kompleks Kantor dan Rumah Dinas Bupati Toba tersebut. Dangau yang dibangun, ikut menjaga kejernihan dan kesejukan air sumur itu. Mereka juga beranggapan, sumur itu tetap abadi.
Berada di areal perkantoran Bupati Toba, tidak menjadi penghalang untuk datang ke sana. Setiap hari banyak orang datang mengambil air untuk dibawa pulang atau sekedar membasuh wajah.
“Ini adalah air yang berasal dari tongkat sakti Sisingamangaraja XII. Kami sering datang mengambil air ini sebagai bentuk kerinduan kepada Pahlawan Sisingamangaraja XII.” – Jaya Napitupulu yang ditemui NINNA saat berada di lokasi tersebut.
Sebagai peninggalan sejarah bangsa khususnya di tanah Batak, adanya perkantoran Bupati, DPR, dan sejumlah rumah dinas di sekitarnya dianggap ikut menghargai perjuangan Raja Sisingamangaraja XII.
Letaknya yang terkesan tersembunyi di antara bangunan dan taman di kawasan Kantor Bupati dan DPRD Toba itu, tak mampu membendung daya tariknya. Tetap saja sumur itu menjadi objek yang didatangi orang, untuk melihat dan merasakan kejernihan dan kesejukan air dari sumur Raja Sisingamaraja XI itu.
“Ini juga kita yakini sebagai air yang memberikan kelegaan dan kesejukan. Air ini memiliki hubungan erat dengan Raja Sisingamangaraja XII. Sehingga, air ini memiliki keistimewaan dari air yang lain,” ungkap Jaya Napitupulu.
Selain danau yang dibangun menaungi sumur dari guguran daun dari tumbuhan di sekitar, ada juga pagar kecil mengitari sumut. Taman berumput hijau dan asri seluas 20 meter persegi itu, terlihat semakin menarik dengan adanya sumur peninggalan sang raja itu.
Berlimpahnya air yang keluar setiap saat, sering digunakan untuk warga sekitar. Menjaga dan menghormati tempat itu, pengunjung yang datang terlihat selalu antre mengambil air. Ada yang meminum airnya, membawa pulang daan sekedar membasuh.
Jarak sumur tua itu dari Kota Balige hanya sekira 1 kilometer. Tentu, sebagai tempat yang disakralkan, para pengunjung harus senantiasa menjaga tatakrama dan sopan santun saat berkunjung.
Bagi masyarakat Batak Toba, mata air sebagai penanda persinggahan Raja Sisingamangaraja itu merupakan tempat yang sakralkan.
Penulis : Stiruam
Editor : Mahadi Sitanggang