Statistik dan Potensi Tanaman Hortikultura di Sumatera Utara: Pilar Ekonomi Berkelanjutan

NINNA.ID-Sektor hortikultura merupakan sub-sektor pertanian strategis di Sumatera Utara, berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian daerah. Dengan keanekaragaman hayati, provinsi ini menghasilkan berbagai jenis tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.

Dokumen Statistik Tanaman Hortikultura Sumatera Utara 2023 mengungkapkan bahwa produksi hortikultura tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menyumbang pada ekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand​.

Sumatera Utara memiliki kondisi geografis yang beragam, dari dataran rendah hingga tinggi, yang memungkinkan berbagai jenis tanaman hortikultura tumbuh subur.

Kabupaten Karo dan Simalungun menjadi sentra utama produksi tanaman hortikultura, seperti cabai, tomat, wortel, dan kubis. Tahun 2023, produksi cabai tercatat sebesar 304.797 ton, dengan peningkatan 2,02% dibanding tahun sebelumnya, berkat perbaikan produktivitas​.

BERSPONSOR

Hortikultura semusim dan tahunan menyumbang sekitar 9,32% terhadap total nilai tambah sektor pertanian di Sumatera Utara, dengan PDRB subsektor hortikultura mencapai Rp20,55 triliun pada tahun 2023​.

Exotic Tropical fruits in Berastagi
Kabupaten Karo dan Simalungun menonjol sebagai penghasil holtiukltura di Sumatera Utara (foto: Damayanti)

Komoditas ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi sumber devisa penting melalui ekspor.

Berbagai komoditas unggulan Sumatera Utara meliputi:

  • Sayuran Semusim: Cabai, kubis, tomat, dan wortel mendominasi hasil produksi. Misalnya, produksi kubis mencapai 228.099 ton meskipun terjadi penurunan luas panen.
  • Buah-buahan Tahunan: Jeruk siam, pisang, dan durian menjadi andalan untuk konsumsi domestik dan ekspor​.
  • Tanaman Obat: Biofarmaka seperti jahe dan kunyit memiliki nilai pasar yang terus meningkat karena permintaan di sektor kesehatan.

Untuk mengatasi kendala dan memanfaatkan peluang, beberapa strategi dapat diimplementasikan:

BERSPONSOR
  1. Modernisasi Infrastruktur: Memperbaiki akses terhadap irigasi dan teknologi ramah lingkungan.
  2. Peningkatan Kapasitas Petani: Pelatihan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
  3. Diversifikasi Produk: Memanfaatkan hasil hortikultura untuk produk olahan, meningkatkan nilai tambah.

Tanaman Hortikultura di Sumatera Utara Berdasarkan Wilayah

  1. Wilayah Pantai Barat

Wilayah ini meliputi kabupaten seperti Nias, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah. Tanaman hortikultura yang berkembang meliputi:

  • Sayuran Semusim: Cabai, tomat, dan kubis. Produksi di daerah ini didukung oleh tanah subur dan curah hujan yang cukup.
  • Tanaman Buah-buahan Tahunan: Pisang dan durian menjadi andalan.
  • Biofarmaka: Kunyit dan jahe yang banyak digunakan dalam industri obat tradisional.
  1. Wilayah Dataran Tinggi

Dataran tinggi mencakup daerah seperti Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Toba, dan Humbang Hasundutan. Wilayah ini dikenal sebagai pusat hortikultura Sumatera Utara karena iklim yang sejuk dan tanah yang kaya akan mineral. Komoditas unggulan:

  • Cabai: Produksi cabai keriting mendominasi dengan kontribusi 67,34% dari total produksi cabai di Sumatera Utara. Daerah sentra utama adalah Kabupaten Karo dan Simalungun​.
  • Kubis: Kabupaten Karo menjadi produsen utama kubis dengan kontribusi 64,02% terhadap total produksi provinsi​.
  • Tomat dan Wortel: Kabupaten Karo juga mendominasi dengan kontribusi produksi tomat mencapai 69,85% dan wortel sebesar 70%.
  • Tanaman Hias: Bunga krisan dan mawar dari Karo dan Simalungun menjadi produk ekspor.
  1. Wilayah Pantai Timur
TERKAIT  Beras dan Rokok Besar terhadap Garis Kemiskinan di Sumatera Utara

Daerah seperti Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Asahan termasuk wilayah ini. Karakteristik daerah ini cenderung datar dengan suhu yang lebih hangat. Hortikultura yang berkembang meliputi:

- Advertisement -
  • Sayuran Semusim: Bayam, kangkung, dan terung yang dapat tumbuh di dataran rendah.
  • Buah-buahan Semusim: Semangka dan melon, terutama di Serdang Bedagai.
  • Buah-buahan Tahunan: Jeruk siam dan mangga, dengan jeruk siam menjadi komoditas unggulan untuk pasar domestik dan ekspor.
  1. Pulau Nias dan Sekitarnya

Pulau Nias yang mencakup Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Barat, dan Nias Utara memiliki potensi hortikultura meskipun terbatas pada beberapa jenis tanaman karena faktor geografis. Komoditas utama meliputi:

  • Buah Tropis: Pisang dan pepaya mendominasi, mengingat kondisi iklim yang mendukung tanaman ini.
  • Sayuran Lokal: Kacang panjang dan ubi jalar, yang biasa ditanam untuk konsumsi lokal.
  1. Wilayah Kota Besar

Kota Medan, Pematangsiantar, dan Binjai lebih berfokus pada pengolahan hasil hortikultura dan distribusi. Meskipun begitu, beberapa tanaman tetap diusahakan, seperti:

  • Buah-buahan Tahunan: Mangga dan alpukat, yang tumbuh di kebun-kebun kecil.
  • Tanaman Obat (Biofarmaka): Lidah buaya, yang juga digunakan untuk industri kosmetik.

Analisis Potensi dan Kendala

  1. Potensi:
    • Iklim dan tanah di berbagai wilayah mendukung keberagaman tanaman hortikultura.
    • Kabupaten Karo dan Simalungun menjadi sentra utama dengan kontribusi besar terhadap produksi provinsi.
  2. Kendala:
    • Wilayah dataran rendah di Pantai Timur dan Nias terkadang menghadapi kendala akses air yang memengaruhi produktivitas.
    • Infrastruktur pertanian dan teknologi modern belum merata di semua wilayah.
    • Ketergantungan pada Cuaca: Mayoritas produksi masih bergantung pada iklim, menyebabkan fluktuasi produksi.
    • Skala Usaha yang Kecil: Kepemilikan lahan sempit (rata-rata 0,5 hektar) mengakibatkan tingginya biaya produksi​.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga
Data dirangkum dari Laporan BPS Sumatera Utara

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU