NINNA.ID – Setelah mengupas sedikit tentang paromasan pada tulisan sebelumnya, kali ini kita akan coba uraikan makna dari Sombaon Pohon pohonan yang hampir sama artinya dengan Parsineang nagaan. Perbedaannya terletak pada ruang lingkupnya.
Sombaon pohon pohonan diartikan sebagai sebuah sumber air yang ruang lingkupnya hanya dimiliki satu garis keturunan saja, misalnya Pohon-pohonan ni Marga Limbong Sihole yang terletak di Desa Boho Kecamatan Sianjur Mulamula. Sedangkan Parsineang nagaan diartikan sebagai sebuah parsombaonan yang ruang lingkupnya bersifat umum tidak menutup kemungkinan semua orang bisa datang ke sana.
Contoh dari ini dikenal dengan istilah: Namartua Sitapigagan, Namartua Naulibasa, Namartua Siboru Saroding, Namartua Tala, Namartua Sipege dan masih bamyak lagi parsombaonan yang tidak.
Pertanyaannya adalah, sejauh mana hubungan Sombaon Pohon pohonan dengan Pparsineang nagaan?
Kita akan coba telisik sedikit mengenai hal ini. Seperti yang kita ketahui, dalam perspektif budaya suku Batak, air adalah sumber kehidupan. Diyaikini pada air tersebut melekat roh yang disebut roh suci (Tondi Porbadia). Makanya kalau kita baca literatur perjalanan sejarah nenek moyang suku Batak, dalam perjalanan hidup mereka selalu akan dekat dengan sebuah sumber air.
Latar belakang sehingga menjadi sebuah Sombaon Pohon pohonan yang kemudian dikeramatkan pun berbeda beda. Tergantung kondisi dan permasalahan yang dialami para nenek moyang, ketika menemukan Sombaon Pohon pohonan ini. Umumnya meyakini hal itu terjadi karena ilham dan petunjuk oleh sang Dewata.
Misalnya bisa saja para kakek buyut terdahulu karena sesuatu dan lain hal, akan menancapkan tongkatnya ke tanah yang kemudian terjadi suatu mujizat, muncullah sumber air. Kisah itu seperti perjalanan Sisingamangaraja ke-XII yang pernah menancapkan tongkatnya ke tanah dan keluar sumber air yang sampai sekarang dijadikan menjadi Parsombaonan para generasi selanjutnya.
Kisah lain, bisa juga karena para kakek buyut terdahulu misalnya berkelana dan pada perjalanannya dia menjumpai sumber air yang menjadi pelepas dahaganya diperjalanan. Lalu sumber air itu dianggap sebagai obat dan tawar. Terkadang penemuan sumber air itu terjadi karena mendapatkan petunjuk dari sang illahi, maka sumber air tadi pun akan menjadi Sombaon Pohon pohonan yang akan diwariskan kepada semua keturunannya.(bersambung)
Penulis  : Aliman Tua Limbong
Editor   : Mahadi Sitanggang