NINNA.ID – Sipinsur jadi andalan Humbang. Soal pengunjung wisata. Sehari-hari biasa dapat Rp200.000. Andaikan tiket masuk sebesar Rp2.000 dengan minimal 100 orang per hari datang ke sana. Jika dibuat tiket masuk Rp5.000, berarti dapatnya Rp500.000.
Hanya memang, jika Rp5.000 belum tentu orang datang lagi. Itu pada hari biasa. Beda dengan hari libur. Terutama libur besar. Seperti Natal. Atau Tahun Baru. Mari melihat data.
Data ini saya peroleh dari pegawai Pariwisata Humbang Hasundutan dan pelaku wisata di sekitar Sipinsur.
Dari sana saya dapat, pengunjung Sipinsur per harinya biasanya 100 orang. Pada liburan Natal dan Tahun Baru, pengunjung meningkat ratusan kali lipat.
Puncaknya pada 1 dan 2 Januari. Masing-masing di angka 6.800 dan 6.851 orang. Melonjak bermula pada 24 Desember 2022. Menyentuh angka 794 orang.
Besoknya langsung 2.680 orang. Rata-rata di angka dua ribuan hingga pada 31 Desember. Naik tajam pada 1 Januari 2023.
Pada 3-8 Januari, wisatawan tetap tinggi. Jika dirata-ratakan, berada pada angka 3,3 ribu per hari.
Hingga akhirnya, total dari 24 Desember hingga 8 Januari, total pengunjung sebesar 48.383 orang. Dikali Rp2.000, total pendapatan sebesar Rp96.766.000.
Angka itu bisa lebih tinggi. Toh, animo pengunjung sangat tinggi. Di Tuan Nagani, puluhan hingga ratusan ribu bisa dikeluarkan. Sebab, Tuan Nagani menawarkan berbagai spot dan wahana. Padahal, Tuan Nagani hanya menjual hutan. Sipinsur berbeda.
Banyak yang mau dijual di Sipinsur. Artinya, jika hal serupa dilakukan di Sipinsur, total pendapatan daerah dari wisata bisa meningkat tajam. Tajam sekali.
Jadi perlu juga dipikirkan. Membuat wahana di Sipinsur. Serahkan pengelolaan pada swasta. Semacam BUMD.
Wisatawan mungkin terkejut. Dulunya datang dengan Rp1.000. Jika langsung puluhan ribu, pengunjung bisa surut. Namun, tetap bisa diatasi.
Tiket masuk dinaikkan jadi Rp2.000. Syaratnya, tiket masuk wahana harus sesuai harga swasta. Jadi, pengunjung tetap konsisten.
Mudah-mudahan peluang ini ditangkap. Toh, lebih menjual daripada Tuan Nagani, misalnya.
Menjual karena lokasinya strategis. Danau Toba terlihat jelas. Sejuk. Hutan pinus sangat eksotis. Kita harus percaya. Tahun-tahun ke depan, wisata sudah menjadi investasi. Percayalah kata-kata saya.
Penulis : Riduan Pebriadi Situmorang
Editor : Mahadi Sitanggang