NINNA.ID-Dalam mendukung peran UMKM bagi perekonomian Indonesia, diperlukan upaya secara bersama khususnya dengan peran aktif Pemerintah Daerah.
Hal ini perlu dilakukan mengingat peran UMKM bagi perekonomian Indonesia yang inklusif, serta perannya dalam peningkatan produksi dalam negeri yang kemudian berkontribusi bagi stabilisasi harga serta kesejahteraan masyarakat.
Demikian mengemuka dalam kegiatan “Lampung Begawi” 2023 dengan tema Bertumbuh dan Stabil dengan Digitalisasi, Wirausaha dan UMKM yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Lampung, di Bandar Lampung (12/5).
Lampung Begawi adalah salah satu contoh sinergi Bank Indonesia dan Pemda serta Kementerian-Lembaga, untuk mendukung proses digitalisasi dan promosi UMKM.
Acara ini dikemas bersamaan dengan program Diseminasi dan Capacity Building on ASEAN Issues of Digital Economy di Lampung, sebagai acara pendukung Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.
Program yang akan diselenggarakan di sejumlah provinsi ini bermanfaat untuk mendorong wawasan mengenai Keketuaan ASEAN di penjuru Nusantara.
Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, pada kesempatan tersebut menyampaikan strategi kunci mendorong UMKM yaitu dengan bersinergi.
“Kita menghadapi tantangan ekonomi yang begitu dinamis, khususnya dari global, tidak ada jalan lain bagi kita kecuali untuk Bekerja, Bersatu dan Bersinergi, seperti halnya tema acara kita pada malam ini “Lampung Begawi”.
Bank Indonesia berkomitmen memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, termasuk dengan sinergi yang erat dengan Pemerintah dan otoritas lainnya, baik di Pusat maupun Daerah, untuk mendorong sektor-sektor prioritas khususnya UMKM,” pungkas Deputi Gubernur Aida.
Dukungan terhadap UMKM dapat dilakukan dalam ragam cara, salah satunya sinergi dengan industri untuk melakukan digitalisasi.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung mengembangkan UMKM melalui upaya peningkatan akseptasi QRIS pada UMKM.
Telah terdapat 402.863 UMKM di Provinsi Lampung yang menggunakan QRIS, atau meningkat sebesar 2,27 persen dari akhir tahun 2022.
Angka tersebut juga menunjukkan dominasi UMKM sebagai merchant yang memiliki QRIS dengan proporsi 97,39 persen.
Digitalisasi itu dapat mendukung produk unggulan UMKM setempat yang meliputi komoditas padi, jagung, tebu, singkong, kopi, dan lada, serta produk kriya tekstil unggulan yakni kain tapis.
Lampung Begawi 2023 merupakan rangkaian kegiatan yang mengkombinasikan antara seminar, talkshow, edukasi, business matching, kurasi produk UMKM, pameran/expo produk UMKM yang berorientasi digital maupun ekspor, pameran implementasi digitalisasi, dan pengembangan ekonomi syariah.
Ajang tersebut juga akan menjadi showcase bagi UMKM Unggulan binaan BI Provinsi Lampung dan juga mewakili 15 (lima belas) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung dan memiliki kualitas produk level nasional maupun internasional serta ajang showcase bagi Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) yang selama ini telah mendukung perluasan digitalisasi di Provinsi Lampung.
Kegiatan Lampung Begawi yang dikemas dalam bentuk kegiatan edukasi, capacity building dan talkshow membahas mengenai isu-isu terkini yang bermanfaat bagi UMKM, pengembangan sektor pariwisata, dan pelaku usaha, seperti sertifikasi, ekonomi digital, pembiayaan, ekonomi hijau, model bisnis pesantren, ekspor, hingga investasi.