Medan, NINNA.ID-Biasanya anak muda menyenangi usaha yang berkaitan dengan fashion. Itulah yang memang dijalankan oleh Listra Pakpahan. Ia salah satu dari banyak anak muda di Indonesia yang memilih terjun berkarier usai tamat SMA.
Usaha fashion tersebut telah ia lakoni bahkan sebelum tamat SMA. Akan tetapi seiring online shop baju-baju bermunculan, perlahan omset penjualan baju di tokonya pun merosot.
Akibatnya, ia dan ibunya harus memikirkan apa usaha yang harus ditambahkan untuk terus menyambung hidup.
Belakangan dari sejumlah kenalan, ia pun mendengarkan peluang bisnis menjadi agen BRILink. Ia pun tertarik untuk membuka usaha BRILink di tokonya.
Listra Pakpahan telah menjalankan usaha ini sejak Maret 2024. Sekalipun terbilang baru tetapi ia menyatakan telah merasakan manfaat dengan menjadi agen BRILink.
“Penghasilan dari BRILink memang tidak menentu. Tapi dalam sehari transaksi kadang bisa mencapai kurang lebih 20. Itu sudah termasuk Top Up,” jelas Listra.
Kebanyakan pelanggan di pasar menggunakan jasa BRILinknya untuk transfer uang buat anak mereka di perantauan. Sering pula untuk transfer angsuran atau bayar cicilan.
Rata-rata pelanggan usaha BRILink adalah masyarakat pasar MMTC khususnya para pedagang.
“Biasa mereka mau Top Up DANA, OVO dan e money lainnya. Juga isi token,” jelas Listra Pakpahan menjawab saat ditanya terkait kebutuhan para pelanggannya.
Listra mengatakan salah satu tantangan menjalankan BRILink ada konsumen yang dengan sengaja menyetor uang palsu.
Ada yang keberatan dengan harga admin pembayaran transaksi khususnya yang beda bank.

Tentang BRILink
BRI telah mengembangkan Agen BRILink, yaitu model bisnis berbasis agen yang memungkinkan nasabah terpilih untuk memberikan layanan perbankan, termasuk tabungan dan transaksi penting.
Agen-agen ini melayani nasabah melalui saluran digital seperti mesin pembaca kartu atau aplikasi seluler yang didukung oleh bank.
Kepercayaan terhadap keamanan transaksinya menjadi modal utama agen BRILink dalam meraih nasabah.
Penggunaan saluran digital menjadikan inisiatif ini sebagai aspek kunci dalam memperkenalkan layanan keuangan digital kepada mereka yang sebelumnya belum mengenalnya.
Dengan mengadopsi teknologi digital untuk membantu nasabah bertransaksi, Agen BRILink menjangkau masyarakat yang dulunya tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan, terutama di daerah terpencil.
Saat ini BRI layanan perbankan nirkantor atau BRILink telah menjangkau 61.122 desa di Indonesia.
Angka tersebut setara dengan lebih dari 85 persen dari total desa di Indonesia. Itu juga menunjukkan nyaris tiap desa di Indonesia terdapat agen BRILink.
BRILink juga telah memberikan fee-based income senilai Rp 395 miliar dengan jumlah agen yang tersebar 796.836 agen dan volume transaksi mencapai 370 triliun.
Penulis: Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga