Sektor Pergudangan, Ekspedisi, dan Kurir Meningkat Pesat di Era Digital

Jakarta, NINNA.ID– Sektor pergudangan, ekspedisi, dan kurir mengalami pertumbuhan signifikan seiring meningkatnya aktivitas e-commerce dan digitalisasi logistik.

Berdasarkan laporan terbaru “Statistik Pergudangan, Ekspedisi, dan Kurir 2024” yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), industri ini menjadi tulang punggung rantai pasok nasional, dengan ribuan perusahaan tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut laporan tersebut, sebanyak 15.848 usaha pergudangan, ekspedisi, dan kurir beroperasi di Indonesia. Sebagian besar usaha ekspedisi dan kurir memiliki pendapatan di bawah Rp 2 miliar per tahun, menunjukkan dominasi pelaku usaha kecil dan menengah.

Di sisi lain, perusahaan yang memiliki pendapatan di atas Rp 50 miliar hanya mencakup 1,69 persen dari total usaha di sektor ini.

BERSPONSOR
Sektor Pergudangan
Foto sekadar ilustrasi (foto: internet)

Tren Pergudangan dan Ekspedisi di Berbagai Wilayah

Di tingkat regional, Jawa dan Bali memiliki jumlah transaksi pengiriman tertinggi dengan 198.313 transaksi per tahun.

Sebagian besar transaksi di wilayah ini dilakukan secara online, berbeda dengan wilayah lain seperti Sumatera dan Kalimantan yang masih mengandalkan metode konvensional.

Jawa dan Bali juga memiliki tingkat pendapatan usaha yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.

BERSPONSOR

Sebanyak 44,03 persen perusahaan pergudangan di Jawa-Bali memiliki pendapatan antara Rp 2 hingga 15 miliar per tahun.

TERKAIT  Beberapa Maskapai Hadirkan Rute Penerbangan Internasional Baru ke Indonesia

Sementara itu, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua menjadi wilayah dengan mayoritas perusahaan berpenghasilan di bawah Rp 2 miliar per tahun.

Dominasi Tenaga Kerja Laki-Laki

Laporan ini juga mengungkap bahwa tenaga kerja di sektor ini masih didominasi oleh laki-laki, mencapai 76,92 persen. Hal ini disebabkan oleh sifat pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik lebih besar.

- Advertisement -

Rata-rata upah pekerja tertinggi tercatat di wilayah Jawa-Bali, dengan pekerja pergudangan memperoleh Rp 4,1 juta per bulan dan pekerja ekspedisi serta kurir Rp 3,7 juta per bulan.

Masa Depan Industri Logistik

BPS menegaskan bahwa penggunaan teknologi dalam pengelolaan logistik semakin meningkat. Sekitar 83,44 persen perusahaan ekspedisi dan kurir telah menggunakan teknologi atau aplikasi untuk memantau dan melacak pengiriman.

Di sektor pergudangan, 47,01 persen perusahaan telah menerapkan sistem berbasis IT dalam operasionalnya.

Laporan ini menjadi dasar bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk merancang kebijakan serta strategi dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik di Indonesia.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU