Toba, NINNA.ID – Dalam rangka perayaan Dirgahayu Kabupaten Toba ke-26 yang berlangsung pada 8–10 Maret 2025, Sekolah Adat Natumingka mendapat kehormatan untuk menjadi perwakilan Kecamatan Borbor dalam perlombaan tortor.
Keikutsertaan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bukti nyata dari komitmen Sekolah Adat Natumingka dalam menjaga dan melestarikan seni serta budaya Batak yang kaya akan makna adat dan filosofi.
Dengan semangat membara, para peserta dari Sekolah Adat Natumingka menampilkan berbagai variasi tortor yang menggambarkan kekayaan budaya Batak.
Diiringi alunan musik Batak yang khas, setiap gerakan yang mereka bawakan bukan hanya sebuah tarian, tetapi juga sebuah pesan penuh makna—penghormatan kepada leluhur, semangat kebersamaan, serta nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Batak.
Sebagai duta budaya Kecamatan Borbor, para peserta telah menjalani latihan intensif di bawah bimbingan para guru adat dan seniman lokal yang memiliki pengalaman mendalam dalam seni tortor.
Dedikasi mereka pun terbayar ketika penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari penonton dan apresiasi tinggi dari dewan juri. Kekompakan, ekspresi, serta kepiawaian mereka dalam membawakan setiap gerakan dengan penuh makna menjadi sorotan utama dalam perlombaan ini.
Namun, lebih dari sekadar perlombaan, partisipasi Sekolah Adat Natumingka adalah upaya untuk membangkitkan kembali rasa bangga terhadap budaya Batak di kalangan generasi muda.
Dengan tampil sebagai perwakilan Kecamatan Borbor, mereka berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk terus menjaga dan mencintai warisan leluhur yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Bangso Batak.
Herman Nababan, selaku pendiri dan ketua Sanggar Seni Nabasa yang juga merupakan fasilitator Sekolah Adat Natumingka, menyampaikan harapannya, “Dengan mengikuti kegiatan ini, semoga para generasi penerus yang ada di Komunitas Masyarakat Adat Natumingka bisa lebih gigih untuk belajar tentang budaya Batak.”
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Toba, Audy Murphy Sitorus, turut memberikan dukungannya dengan mengajak para seniman dan pelestari budaya untuk lebih giat dalam mengembangkan budaya Batak.
Ia juga mendorong pembentukan sanggar budaya di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Toba agar menjadi wadah bagi generasi muda dalam mengasah bakat mereka di bidang seni budaya.
“Dirgahayu Kabupaten Toba ke-26! Mari bersama-sama merayakan dan menjaga kekayaan budaya kita agar tetap hidup dan lestari sepanjang masa,” ujar Audy Murphy Sitorus di hadapan hadirin.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga