Saat UTMB Membawa Seorang Solo Traveler dari Australia Menemukan Danau Toba

Samosir, NINNA.ID – Di tengah kabut pagi yang menari di atas air Danau Toba, seorang perempuan asal Adelaide, Australia berdiri dengan senyum lelah tapi bahagia.

Ia baru saja menamatkan lintasan panjang lomba Ultra-Trail du Mont Blanc (UTMB)  Indonesia, ajang lari lintas alam bertaraf dunia yang kini semakin memperkenalkan Danau Toba ke mata dunia.

“Saya ikut UTMB bukan karena ingin juara,” katanya jujur. “Saya hanya ingin memperluas wawasan, bertemu orang baru, dan merasakan seperti apa Sumatra.”

Dari situlah perjalanannya dimulai — bukan sekadar sebagai pelari, tapi juga sebagai solo traveler.

Sebelum tiba di Sumatra, ia baru saja menjelajahi Thailand. Lalu, dengan rasa penasaran dan keberanian yang khas para pelancong tunggal, ia memutuskan: menjelajah Sumatra seorang diri.

Berbekal informasi dari Discover Sumatra dan ExploringSumatra.com, ia menyusun seluruh rute tanpa agen tour travel: Medan – Bukit Lawang – Parapat – Samosir-Medan.

Ia memilih menginap di Medan, lalu menempuh perjalanan darat untuk melihat orang utan di Bukit Lawang sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Samosir.

“Saya ingin merasakan perjalanan yang nyata,” ujarnya.

BERSPONSOR

Ketika ditanya dari mana ia menemukan kontak lokal untuk paket tur Danau Toba, jawabannya sederhana tapi bermakna: “Dari internet. Saya mencari ‘Danau Toba tours’ dan memilih salah satu.”

Namun, di balik kekagumannya, ia juga menyampaikan catatan jujur: “Sumatra luar biasa indah, tetapi banyak jalan berlubang. Kadang saya tidak bisa menikmati perjalanan karena harus terus merasakan guncangan jalan yang berlubang.”

Kritik yang datang bukan dari keluhan, melainkan dari seseorang yang benar-benar jatuh cinta pada Sumatra, khususnya Danau Toba.

Fenomena Global: Solo Traveler, Pasar Bernilai Triliunan Dolar

- Advertisement -

Kisah pelari asal Adelaide ini sejatinya mencerminkan fenomena global yang sedang naik daun — solo travel atau perjalanan seorang diri.

Data menunjukkan, pasar perjalanan solo dunia bernilai lebih dari USD 482 miliar pada 2024 dan diproyeksikan mencapai USD 1,07 triliun pada 2030, dengan pertumbuhan tahunan di atas 14%.

TERKAIT  FC Barcelona Amankan Viability Plan dan Mulai Perburuan Pemain

Riset terbaru dari Solo Traveler Reader Survey 2025 menemukan bahwa:

  • Lebih dari 80% pelaku solo travel adalah perempuan, kebanyakan berusia di atas 55 tahun.
  • 90% di antaranya memilih tur berpemandu atau terorganisir, bukan karena takut, tetapi karena ingin menjelajahi tempat-tempat yang sulit dijangkau sendirian.
  • Alasan utama mereka berwisata: keamanan, harga, dan pengalaman lokal yang autentik.

Fenomena ini juga didukung oleh Google dan Booking.com:
pencarian untuk “solo travel” meningkat hingga 761% sejak 2020, dan 76% wisatawan Gen Z dan Milenial berencana melakukan perjalanan sendiri tahun ini.

“Perjalanan solo bukan sekadar tren,” tulis laporan itu, “tapi bentuk baru dari kebebasan dan pemberdayaan.”

Sumatra dalam Peta Wisata Solo Dunia

Perempuan asal Adelaide ini mungkin hanya satu dari ribuan pelari yang datang ke Danau Toba untuk UTMB, tetapi kisahnya membuka perspektif baru bagi dunia pariwisata Indonesia — terutama Sumatra.

Ia membuktikan bahwa Danau Toba bukan hanya destinasi lomba, tetapi juga ruang refleksi dan petualangan personal.

Dengan meningkatnya minat wisatawan solo, terutama perempuan, destinasi seperti Medan, Bukit Lawang, dan Samosir sebenarnya memiliki daya tarik besar: kombinasi antara alam, keramahan lokal, dan budaya otentik. Namun, satu tantangan masih perlu dibenahi — akses dan infrastruktur jalan.

“Kalau jalannya lebih baik, saya yakin banyak wisatawan akan datang lagi,” katanya optimistis kepada NINNA.ID, Kamis 16  Oktober 2025.

MEGAN AUSTRALIA
Seorang pelari asal Adelaide, Australia, saat menyampaikan kisahnya kepada NINNA.ID, Kamis, 16/10/2025 di Restaurant New Tomok, Samosir. Ia menjelajahi Sumatra seorang diri dan menyebut alasan ke Danau Toba untuk mengikuti acara UTMB.

Perjalanannya menegaskan satu hal penting: setiap pelancong solo membawa lebih dari sekadar ransel. Mereka membawa cerita, keberanian, dan rasa ingin tahu yang bisa menginspirasi banyak orang.

Dan di antara dentuman langkah kaki para pelari UTMB, barangkali Danau Toba sedang menulis bab baru dalam sejarahnya — menjadi destinasi inspiratif bagi pelancong independen dari seluruh dunia.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU