NINNA.ID-Kaum nasionalis dan para anggota parlemen menuntut agar para komandan Ukraina dibunuh. Ini karena puluhan tentara Rusia terbunuh selama perang melawan Ukraina.
Sekalipun jarang membeberkan jumlah tentaranya yang tewas pada perang, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 63 tentara tewas pada malam Tahun Baru dalam ledakan api yang menghancurkan di kota kembar ibu kota Donetsk yang diduduki Rusia di Timur Ukraina.
Kritikus Rusia mengatakan tentara ditempatkan di samping tempat pembuangan amunisi di lokasi tersebut. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia terkena empat roket yang ditembakkan dari peluncur HIMARS buatan Amerika Serikat.
Serangan Malam Tahun Baru di Makiivka terjadi saat Rusia meluncurkan gelombang serangan pesawat tak berawak setiap malam di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.
Para pejabat Ukraina mengatakan, Rusia pada Senin 2 Desember 2023 menyerang bagian wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina, menghantam Desa Yakovlivka, Kota Kramatorsk, dan menghancurkan gelanggang es di Kota Druzhkivka.

Ukraina mengatakan jumlah korban tewas Rusia di Makiivka mencapai ratusan. Tapi pejabat pro-Rusia menyebut itu berlebihan.
Blogger militer Rusia mengatakan tingkat kehancuran merupakan hasil dari penyimpanan amunisi di gedung yang sama dengan barak, meskipun para komandan mengetahui bahwa itu berada dalam jangkauan roket Ukraina.
Igor Girkin, mantan komandan pasukan pro-Rusia di Ukraina timur yang sekarang menjadi salah satu blogger militer nasionalis Rusia profil tertinggi, mengatakan ratusan telah tewas atau terluka.
Amunisi telah disimpan di lokasi dan peralatan militer di sana tidak disamarkan, katanya.
“Apa yang terjadi di Makiivka mengerikan,” tulis Archangel Spetznaz Z, seorang blogger militer Rusia dengan lebih dari 700.000 pengikut di aplikasi pesan Telegram.
“Siapa yang datang dengan ide untuk menempatkan personel dalam jumlah besar di satu gedung, di mana bahkan orang bodoh pun mengerti bahwa meskipun mereka menyerang dengan artileri, akan ada banyak yang terluka atau tewas?” tulisnya. Komandan “tidak peduli”, katanya.
Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelenskiy tidak membahas serangan Makiivka dalam pidato malamnya pada Senin.
Tetapi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan serangan Makiivka sebagai “serangan terhadap tenaga kerja dan peralatan militer Rusia”. Tidak disebutkan korban jiwa, namun disebutkan 10 buah peralatan militer hancur.