SAMOSIR – Mangallang Hambing Putih (makan kambing putih) adalah sebuah Ritual yang dilakukan Bius (raja-raja adat) Salaon, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Ritual ini bertujuan untuk mengucapkan syukur kepada Debata Mulajadi Nabolon (sosok yang dipercaya dalam adat Batak sebagai penguasa alam semesta), atas penyertaannya dalam setiap aktivitas masyarakat adat bius.
Selain Ritual Hambing Putih, di Bius Salaon juga ada Ritual Babi Ambat. Keduanya merupakan kewajiban dari Raja Bius untuk menyampaikan permohonan atas keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Bius yang dipimpinnya.
Dan, Ritual Hambing Putih kali ini berfokus pada lantunan permohonan melalui Ritual-ritual Babi Ambat yang dilakukan kurang lebih dua tahun lalu, saat Lockdown diberlakukan di nusantara termasuk Pulau Samosir, dampak semakin maraknya Covid-19.
“Kali ini, lantunan permohonan mempersembahkan Hambing Putih, Sitopian Nagodang Dohot Rudang Najagar, Nitak Nihopingan, Nitak Nihittang Ni Andalu, Nitak Gabut. Seluruh persembahan itu didoakan di Toguan Na Godang sebagai Pusat pengambilan keputusan Raja Bius,” ungkap salah seorang Raj Bius Salaon, Baris Sitanggang.
Dalam praktiknya, sesajaen utama yang dipersembahkan berupa Hambing Putih. Lalu, kulit kambing yang disebut warga dengan Bobak di-Liathon (dikelilingkan) di Toguan Na Godang tadi, dan akan dibagikan kepada seluruh masyarakat.
Biasanya masyarakat di Bius Salaon menempelkan potongan bobak itu di depan rumah masing-masing sebagai tanda kemenangan.
Alunan Gondang Bolon menjadikan ritual ini semakin senyap. Saat itu masyarakat diajak untuk merasakan kembali adanya kekuatan di luar diri manusia.
Seorang Panuturi (penyampai pesan) bermarga Malau, mengatakan ritual ini dilakukan sesuai dengan janji Raja-raja Bius Salaon saat melakukan Ritual Babi Ambat. Saat itu Raja Bius berjanji kepada Debata Mulajadi Nabolon, akan mempersembahkan Hambing Putih bila penyakit Covid-19 telah reda.
Setelah sekian lama ritual ini tidak dilakukan, akhirnya dampak Covid-19, ritual ini kembali diperlihatkan dalam masyarakat adat Bius Salaon. Ritual ini kembali mengingatkan, hal yang sama selalu dilakukan menghempang berbagai penyakit menular di masa lalu.
Penulis : Lifzen Sitanggang
Editor : Mahadi Sitanggang