NINNA.ID– Sebagian besar bisnis di dunia adalah usaha kecil, termasuk di sektor pariwisata. Menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC), sekitar 80% bisnis di industri ini adalah usaha kecil.
Akan tetapi, tidak seperti di sektor lain, perjalanan wisata melibatkan banyak transaksi lintas industri yang berbeda, dari transportasi hingga akomodasi dan aktivitas wisata. Hal ini menciptakan tantangan dalam hal modal kerja, pendanaan, dan sistem pembayaran.
Karena itu, ada peluang bagi pemerintah dan organisasi pemasaran destinasi (DMO) untuk membantu menyederhanakan perjalanan wisatawan sekaligus memberdayakan usaha kecil.
Sebuah laporan Mastercard menunjukkan bahwa pendekatan yang terkoordinasi dapat memberikan manfaat dalam dua aspek utama: dari bisnis ke konsumen (B2C) dan dari bisnis ke bisnis (B2B).
Sebagian besar bisnis di dunia adalah usaha kecil, termasuk di sektor pariwisata. Menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC), sekitar 80% bisnis di industri ini adalah usaha kecil.
Akan tetapi, tidak seperti di sektor lain, perjalanan wisata melibatkan banyak transaksi lintas industri yang berbeda, dari transportasi hingga akomodasi dan aktivitas wisata. Hal ini menciptakan tantangan dalam hal modal kerja, pendanaan, dan sistem pembayaran.

Karena itu, ada peluang bagi pemerintah dan organisasi pemasaran destinasi (DMO) untuk membantu menyederhanakan perjalanan wisatawan sekaligus memberdayakan usaha kecil.
Sebuah laporan Mastercard menunjukkan bahwa pendekatan yang terkoordinasi dapat memberikan manfaat dalam dua aspek utama: dari bisnis ke konsumen (B2C) dan dari bisnis ke bisnis (B2B).
Usaha kecil mungkin berukuran kecil, tetapi jumlahnya sangat banyak. Pemerintah dapat bekerja sama dengan usaha kecil di sektor pariwisata untuk menciptakan manfaat ekonomi yang biasanya hanya bisa dinikmati oleh bisnis besar.
Dengan koordinasi yang baik, keuntungan ini bisa dirasakan oleh pemerintah, komunitas lokal, pelaku usaha, dan juga wisatawan yang ingin memberikan dampak positif bagi tempat yang mereka kunjungi.
B2C – Meningkatkan Pengalaman Pengguna dan Kepercayaan Konsumen
Wisatawan, terutama yang datang dari luar negeri, menginginkan pengalaman yang mudah dan seragam, termasuk dalam hal pembayaran. Saat ini, pembayaran sudah beralih dari uang tunai ke berbagai metode digital.
Penelitian Mastercard tahun 2021 di 18 negara menunjukkan bahwa 73% konsumen lebih setia kepada bisnis yang menawarkan banyak pilihan pembayaran.
Namun, jika sistem pembayaran menjadi terlalu beragam dan terfragmentasi, wisatawan akan kesulitan. Oleh karena itu, DMO dan jaringan pembayaran bisa membantu usaha kecil mengadopsi sistem pembayaran yang lebih terstandarisasi dan terhubung.
Ini juga bisa dikembangkan menjadi platform digital terpadu yang memungkinkan usaha kecil menjual layanan mereka secara online.
Kepercayaan pelanggan juga penting. Berbeda dengan hotel besar yang bisa menawarkan program loyalitas sendiri, usaha kecil sulit melakukan hal yang sama.
Solusinya adalah program insentif berbasis pembayaran, di mana usaha kecil dapat menawarkan diskon atau hadiah melalui sistem yang dikelola bersama oleh DMO.
Misalnya, aplikasi wisata terpadu seperti Visit Dubai bisa menjadi platform yang membantu usaha kecil mempertahankan pelanggan.
B2B – Mempermudah Arus Kas dan Akses Kredit
Usaha kecil dalam pariwisata bukan hanya penjual, tetapi juga pembeli layanan dan barang. Karena sifatnya yang musiman, arus kas menjadi tantangan utama.
Saat ini, hampir setengah dari transaksi B2B masih dilakukan secara offline, yang sering menyebabkan keterlambatan pembayaran dan kesulitan keuangan.
Dengan adanya jaringan pembayaran real-time dan sistem faktur digital, transaksi bisa menjadi lebih cepat dan efisien. Pemerintah dan DMO bisa menciptakan platform terpusat yang menghubungkan pelaku usaha di sektor pariwisata.
Platform ini bisa menyederhanakan sistem pembayaran, menstandarkan data transaksi, serta memberikan akses lebih mudah bagi usaha kecil untuk mendapatkan kredit.
Dengan sistem pembayaran digital yang lebih baik, bank dan lembaga keuangan juga bisa lebih mudah menilai kelayakan kredit usaha kecil.
Data transaksi yang terkumpul dapat digunakan oleh pemerintah untuk memahami pola ekonomi di sektor pariwisata dan merancang kebijakan yang lebih tepat.
Kekuatan dalam Jumlah
Jumlah usaha kecil yang sangat besar menunjukkan betapa pentingnya mereka dalam industri pariwisata. Keberhasilan mereka bergantung pada upaya bersama dalam menyatukan layanan dan solusi yang mempermudah operasional bisnis.
Beberapa inisiatif global yang menjanjikan termasuk Program Digital Futures dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), yang diluncurkan pada 17 Mei 2022 untuk membantu usaha kecil mengadopsi teknologi digital.
Mastercard juga mendukung pemulihan industri pariwisata melalui Tourism Innovation Hub di Spanyol, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan solusi digital bagi sektor ini.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana pemerintah dan DMO dapat membantu usaha kecil di sektor pariwisata, unduh laporan lengkapnya: “Strength in Numbers: Coordinating Small Businesses in the Tourism Sector.”
Artikel ini disadur dari https://www.globalgovernmentforum.com/rebuilding-tourism-through-small-businesses/
Editor: Damayanti Sinaga