NINNA.ID-Industri penerbangan dunia tengah memasuki babak baru.
Dua dekade ke depan akan menjadi masa yang penuh perubahan — ketika peta ekonomi bergeser, penduduk dunia bertambah, dan cara manusia bepergian berubah drastis.
Negara-negara berkembang mulai menjadi pusat pergerakan manusia baru, sementara kawasan maju berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan.
Dari Asia hingga Afrika, dari Timur Tengah hingga Eropa, dunia penerbangan sedang bersiap menghadapi fase pertumbuhan yang sangat beragam.
Berdasarkan laporan Air Passenger Forecast Global Report (Desember 2024), berikut gambaran besar tentang bagaimana permintaan penumpang udara akan berubah hingga tahun 2044.
Pertumbuhan penerbangan tidak akan merata di seluruh dunia.
Beberapa wilayah akan mengalami lonjakan besar, sementara lainnya justru mulai melambat.
Asia-Pasifik: Pusat Pertumbuhan Dunia

Kawasan Asia-Pasifik akan menjadi motor utama pertumbuhan penerbangan global dengan laju rata-rata 5,1% per tahun hingga 2043.
Negara seperti India, Indonesia, dan Vietnam menjadi bintang baru, dipimpin India yang diprediksi tumbuh hingga 6,4% per tahun.
Pendorong utamanya: ekonomi yang berkembang cepat, urbanisasi masif, dan kelas menengah yang makin kuat.
China, meski sudah menjadi pasar raksasa, akan tetap tumbuh stabil meski sedikit melambat karena faktor penuaan penduduk.

Afrika: Babak Baru Mobilitas Global
Afrika akan mencatat lonjakan besar dengan pertumbuhan 4,2% per tahun.
Negara seperti Nigeria dan Ethiopia menjadi sorotan utama berkat pertumbuhan penduduk muda dan ekonomi yang semakin membaik.
Pada 2043, Afrika akan menyumbang sebagian besar penumpang baru dunia — menandai bangkitnya benua ini sebagai kekuatan baru penerbangan global.
Amerika Utara dan Eropa: Fokus pada Kualitas
Kawasan Amerika Utara dan Eropa akan tumbuh lebih lambat, masing-masing sekitar 3,0% dan 2,5% per tahun.
Pasar di sini sudah matang, sehingga fokus akan bergeser ke peningkatan infrastruktur, layanan berkelanjutan, dan efisiensi energi.
Amerika Serikat masih menjadi pemain utama dengan pertumbuhan 3,1% per tahun, namun arah industrinya lebih pada perbaikan kualitas ketimbang penambahan jumlah penerbangan.
Amerika Latin dan Timur Tengah: Penghubung Antarbenua
Amerika Latin akan mencatat pertumbuhan 3,3%, didorong oleh pemulihan ekonomi dan pariwisata yang terus meningkat.
Sementara Timur Tengah — dengan pertumbuhan 4,1% — akan tetap menjadi penghubung utama dunia, terutama lewat Uni Emirat Arab (UAE) yang memanfaatkan posisi geografis strategisnya untuk menguasai rute jarak jauh.
Wilayah yang Mulai Melambat
Beberapa negara di Eropa seperti Italia dan Jerman diperkirakan akan menghadapi penurunan permintaan penerbangan akibat populasi menua dan pasar domestik yang jenuh.
Perubahan demografi akan menjadi faktor besar dalam menentukan arah industri penerbangan.
Populasi Muda, Permintaan Melonjak
Negara-negara dengan penduduk muda — terutama di Afrika dan Asia Selatan — akan menjadi sumber utama pertumbuhan penumpang baru.
Sebagai contoh, Nigeria diprediksi menambah 115 juta calon penumpang baru pada 2043!
Kombinasi antara pendapatan yang meningkat dan akses penerbangan yang makin mudah akan menjadikan kawasan ini motor utama penerbangan global.
Populasi Menua di Negara Maju
Sebaliknya, negara maju seperti Jepang, China, dan banyak negara Eropa akan menghadapi populasi yang menua.
Semakin sedikit penduduk usia produktif berarti tingkat perjalanan cenderung melambat.
Namun ini bukan berarti penurunan penumpang — hanya perlambatan pertumbuhan karena pasar sudah matang.
Milenial & Gen Z: Generasi yang Tak Bisa Diam
Generasi muda dunia, terutama Milenial dan Gen Z, tetap menempatkan perjalanan sebagai bagian penting dari hidup mereka.
Dengan munculnya penerbangan murah dan gaya hidup digital yang mendukung mobilitas tinggi, kedua generasi ini akan terus menjaga permintaan penerbangan tetap tinggi — bahkan di negara dengan populasi menua.
Dunia Penerbangan yang Penuh Kontras dan Peluang
Dua dekade mendatang akan menghadirkan dunia penerbangan yang penuh kontras:
- Pertumbuhan tinggi di Asia dan Afrika, stabilisasi di Amerika dan Eropa.
- Populasi muda yang haus petualangan, dan masyarakat tua yang lebih selektif.
Namun satu hal pasti: industri penerbangan global tetap tangguh dan terus beradaptasi.
Untuk maskapai, bandara, dan pemerintah, tantangan terbesar bukan hanya menambah jumlah penerbangan — tetapi memahami arah perubahan penumpang dan menyesuaikan diri dengan cepat.
Laporan IATA 20-Year Passenger Forecast memberi pesan jelas:
“Selama manusia ingin menjelajah, langit tak akan pernah sepi.”
Tulisan disadur dari https://www.iata.org/en/publications/newsletters/iata-knowledge-hub/air-passenger-demand-forecasting-the-future-of-global-air-travel/
Editor: Damayanti Sinaga



