SAMOSIR – Pusuk Buhit yang berada di Kabupaten Samosir tepatnya di Kecamatan Sianjur Mulamula merupakan gunung vulkanik yang masih aktif dan banyak meyakini sebagai titik nol peradaban semua orang Batak.
Kisah gunung ini bisa diramu dari berbagai sumber dan sudut pandang yang berbeda, namun tetap bertujuan menceritakan keagungan gunung yang menjulang tinggi di atas permukaan Danau Toba itu.
Nah, kali ini ninnA.id menceritakan tentang adanya keinginan sebagian besar masyarakat menjadikan dan menetapkan gunung legenda itu sebagai titik nol budaya dan kehidupan Batak dan bukan hanya sebagai tujuan wisata religius.
Ketua Yayasan Pusuk Buhit, Efendi Naibaho pernah menegaskan kepada banyak pihak, siapapun tidak bisa mengeksploitasi gunung ini sebab keberadaan gunung itu sangat sakral, karena semua orang Batak berasal dari sana.
Berada di ketinggian 1.982 di atas permukaan laut, di gunung ini diyakini merupakan tempat turunnya para leluhur yang disebut Si Raja Batak, datang dari khayangan dan tinggal diam beranak cucu, sehingga terbentuk masyarakat Batak yang saat ini sudah menyebar di seantero dunia.
Efendi mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Samosir bersama Kementerian pernah menggelar Forum Group Discusion (FGD). Dan dalam FGD itu, dia sebagai Ketua Yayasan Pusuk Buhit ia meminta supaya semua kawasan Pusuk Buhit dikembalikan keasrinya dan tidak dibenarkan melakukan pengklaiman sepihak oleh kelompok marga apapun.
Dalam upaya pelestarian itu, ia berharap dan mendukung pemerintah, baik pusat dan daerah dapat membangun monumen lima puak suku Batak mulai Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing dan Pakpak dan dipajang disepanjang rute menuju Pusuk Buhit.
Perjalanan menuju puncak gunung biasa ditempuh sekitar 2 – 3 jam perjalanan. Rute yang dijalani sangat beragam. Ada melewati batu batuan bekas letusan gunung Toba dan pemandangan alam yang sangat menawan dan memukau. Salah satu jalur favorit pengunjung yang biasanya ziarah atau berdoa ke sana, melalui Desa Limbong.
Nah, bagi bro dan sista ninnA.id, khususnya orang Batak, mari kunjungi Gunung Pusuk Buhit. Ingat asal muasal dan ingat para leluhur. Nikmati alamnya yang segar dan jangan lupa panjatkan doa bagi Tuhan atas berkat melimpah saat tiba di tanah para leluhur itu.
Penulis   : Jogi S
Editor    : Mahadi Sitanggang