NINNA.ID-Sebagian dari rombongan Batak Centre yang mengikuti Geotrail by Boat selama 2 hari pulang kampung agar ikut berlayar di Danau Toba. Danau Toba merupakan jantung kampung halaman orang Batak.
Berlayar selama dua hari di Danau Toba menggunakan Kapal MTI memuaskan rasa rindu untuk melihat perkampungan Batak, menikmati makanan khas Batak bahkan mengenang cerita-cerita masa kecil dulu semasa tinggal di kampung.
Sebagian besar rombongan menyanyikan lagu nostalgia, lagu opera bahkan lagu-lagu yang liriknya sangat sarat akan makna kehidupan.
Sembari menyanyikan lagu dan melihat Danau Toba, emosi-emosi pun meluap.
Meluapkan rasa ingin berbuat lebih kepada Danau Toba. Namun, diskusi tatap muka dan perjalanan wisata harus berhenti setelah dua hari.
Rombongan harus kembali ke rutinitas masing-masing. Ide-ide untuk Danau Toba akan dibahas lebih lanjut di ruang Whatsapp Grup.
Asal Peserta
Beberapa rombongan yang berasal dari tempat jauh di antaranya: Dari Jakarta yakni Dr Irian Sitorus, Sabar Napitupulu, Hasudungan Limbong.
Peserta dari Medan di antaranya: Enni Martalena Pasaribu, Dr Ivan Elisabeth Purba, Ance Sitohang, Posman Sibuea, Dr Defri Simatupang, Dr Basaria Talarosha dan suami serta peserta lainnya.
Berikut pertanyaan yang Ninna bagikan kepada rombongan Batak Centre yang ikut berlayar.
1. Apa yang buat Bapak/Ibu tertarik untuk ikut Geotrail by Boat selama 2 hari. Apakah hanya untuk healing saja atau ada alasan lain?
2. Adakah hal-hal baru yang Bapak/Ibu temukan selama dalam perjalanan 2 hari ini dan apakah perjalanan ini berkesan?
3. Adakah target tertentu yang Bapak/Ibu akan lakukan untuk Danau Toba setelah kembali ke rutinitas normal?
Berikut jawaban sejumlah peserta:
Dr Irian Sitorus menjawab,”Semoga ke depan ada hal yang bisa kita perbuat melalui Koperasi Jasa Masyarakat Danau Toba. Di acara kemarin (Geotrail by Boat Batak Centre) saya mau mendapatkan masukan. Saya juga sedang survey untuk sebuah usulan paket week end di Danau Toba. Jadi kalau berangkat dari Jakarta Jumat sore jam 5, Sabtu dan Minggu sampai jam 22.00 di Kawasan Danau Toba. Perjalanan dari Parapat ke Kualanamu 3,5 jam. Bisa berangkat Minggu pagi pesawat jam 4.30. Sampai di Jakarta jam 7 pagi.”
Sabar Napitupulu menjawab,” Saya ikut karena bagi saya Danau Toba begitu indah. Sebagai salah seorang yang berasal dari Kawasan Danau Toba, saya ingin berkontribusi guna meningkatkan Industri Pariwisata di Kawasan Danau Toba. Karena ini merupakan kunjungan pertama mengelilingi Pulau Samosir melalui kapal, ada banyak tempat baru yang baru pertama kali saya lihat. Perjalanan ini sangat berkesan karena bergabung dengan orang-orang yang peduli dengan Kawasan Danau Toba. Target saya bisa mengajak relasi yang belum pernah ke Kawasan Danau Toba untuk mengadakan kunjungan ke Danau Toba,”
Penulis : Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga