NINNA.ID-Jagung tetap menjadi salah satu komoditas penting bagi sektor pertanian Sumatera Utara. Sepanjang tahun 2024, luas panen jagung pipilan tercatat sebesar 210,59 ribu hektare. Demikian laporan yang disampaikan oleh BPS Sumatera Utara baru-baru ini.
Meskipun angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 0,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya, produksi jagung justru meningkat. Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen mencapai 1,37 juta ton, naik 2,28 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 1,34 juta ton.
Dinamika Luas Panen dan Produksi
Menariknya, puncak panen jagung di Sumatera Utara pada 2024 terjadi pada bulan Juni, berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencapai puncaknya di bulan Januari.
Di bulan Juni 2024, luas panen mencapai 28,77 ribu hektare, meningkat 9,60 persen dibandingkan Januari 2023. Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran pola tanam dan panen akibat berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca dan teknik budidaya yang berkembang.
Dari sisi jenis panen, jagung pipilan tetap menjadi yang dominan dengan luas panen mencapai 93,76 persen dari total luas panen jagung.
Sementara itu, panen hijauan dan panen muda masing-masing mencatat 2,17 persen dan 4,07 persen dari total luas panen.

Metode Baru untuk Data Akurat
Akurasi data produksi jagung semakin meningkat sejak penerapan metode Kerangka Sampel Area (KSA) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dengan metode ini, luas panen jagung dapat dihitung secara lebih objektif melalui pengamatan langsung di lapangan dengan teknologi berbasis citra satelit dan survei ubinan.
Selain itu, konversi jagung dari tongkol kering panen ke jagung pipilan kering kini lebih presisi dengan standar kadar air yang berbeda, yaitu 28 persen dan 14 persen.
Konversi ini memungkinkan perhitungan produksi yang lebih akurat dan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Potensi Panen 2025
Melihat ke depan, potensi luas panen jagung pada periode Januari–April 2025 diperkirakan mencapai 58,82 ribu hektare, dengan potensi produksi jagung pipilan kering sebanyak 0,38 juta ton.
Dengan tren produksi yang terus meningkat, petani jagung di Sumatera Utara diharapkan semakin sejahtera.
Meskipun luas panen mengalami sedikit penyusutan, peningkatan produktivitas menunjukkan bahwa sektor pertanian jagung di Sumatera Utara masih memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Dengan dukungan teknologi dan strategi pertanian yang lebih efisien, jagung tetap menjadi komoditas unggulan yang menopang perekonomian daerah.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga