Potensi Simalungun Luar Biasa! Tak Hanya Kebun Tehnya Saja Keren, Produk Tehnya Juga “Wow”

NINNA.ID-Potensi Simalungun luar biasa, kata Putra Daerah Simalungun, Maruli Damanik. Kata-kata yang selalu ia ulang soal luar biasa apakah hiperbola? Data PTPN IV bisa digunakan sebagai alat ukur kata-katanya.

Data yang dilansir dari www.ptpn4.co.id disebutkan dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 2 Unit Pabrik Pengolahan Teh yaitu : Pabrik Bah Butong dengan kapasitas 100 ton perhari, Tobasari 55 ton perhari.

Hanya disebut dua lokasi dua unit pabrik pengolahan teh di Bah Butong. Bah Butong itu di Simalungun. Tidak disebutkan ada kebun atau pabrik lain dimanapun di 33 kabupaten Sumatera Utara. Itu fakta pertama.

Fakta kedua, kapasitas produksinya 155 ton per hari.

BERSPONSOR

Fakta ketiga, Kebun Bah Butong kini menjadi spot berselfie ria bagi wisatawan.

Tak puas dengan pendapatan hasil produksi kebun teh, Simalungun juga menjual pemandangan kebun teh kepada wisatawan.

Pemerintah Simalungun telah meresmikan tiga kebun yakni Kebun Teh Toba Sari, Kebun Teh Bah Butong, dan Kebun Teh Danau Rawang sebagai objek wisata.

Tidak ada kabupaten manapun di Danau Toba yang menjual pemandangan kebun teh. Karena hanya Simalungun yang punya kekayaan tersebut.

BERSPONSOR
Potensi Simalungun
Para peserta Fam Trip mendengarkan penjelasan Sultan, Person In Charge selama kunjungan ke Butong Tea. (Foto: Damayanti)

Sekarang, kita bisa menyimpulkan sendiri kata-kata Maruli. Apakah dia sedang hiperbola atau itu benar adanya? Benar jika Simalungun punya potensi luar biasa

Potensi Simalungun
Para peserta Fam Trip menuju pabrik Butong Tea. (foto: Damayanti)

Penjualan Ritel Produk Teh
Jika selama ini kita tidak melihat produk teh yang berasal dari Bah Butong Sidamanik, Simalungun, karena tidak tersedia di pasar modern, masanya kini telah tiba.

Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV meluncurkan produk teh perusahaan dengan merek Butong Tea dan Tobasari Tea pada September 2021.

Sebuah sumber berita menyebutkan peluncuran dilakukan secara virtual dari Kantor Pusat PTPN IV di Medan. Selama ini produk teh dari PTPN IV diekspor ke berbagai negara. Hanya dinikmati oleh orang asing.

- Advertisement -

Telah waktunya PTPN IV melepas produk teh kualitas ekspor ke pasar dalam negeri khususnya ke pasar Sumut. Menjadikan produk ini bisa dicicipi masyarakat Sumatera Utara.

Melewati 90 tahun sejarah berlalu sejak Pabrik Teh Butong berdiri, persis September 2021 barulah produk ritel Butong Tea dan Tobasari Tea diluncurkan. Kini, siapapun tidak hanya bisa berselfie ria di Kebun Bah Butong. Kini, siapapun bisa beli dan rasakan produk tehnya.

TERKAIT  Bawang Goreng Mentah Langka di Sumut

Gempuran merek Butong Tea dan Tobasari Tea tak perlu diragukan. Sejumlah hotel di Sumatera Utara kini telah teken kontrak dengan Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV. Soal pasar ritel, jangan ragukan kepiawaan Tim Marketingnya!

Butong Tea dan Tobasari Tea telah ada di Supermarket Berastagi, Indomaret, dan pasar modern lainnya.

Butong Tea dan Tobasari Tea hanyalah satu dari banyak potensi Simalungun yang belum dikembangkan. Ada usulan lagi datang dari Putra Daerah Simalungun Maruli Damanik, untuk mengembangkan Edukasi Teh kepada PTPN IV.

Paket Edukasi Teh

Ia sangat berharap para pelaku pariwisata di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara bisa menjual paket wisata Edukasi Teh di Pabrik Butong Tea dan Tobasari Tea.

“Kami mau jual paket wisata Edukasi Teh. Tolong diberikan ruang bagi kami. Ruang yang tidak menggangu produksi. Saat edukasi tidak perlu semua dijelaskan detail. Garis besarnya saja, lalu di akhir kita jualan teh—tunjukkan produk lalu wisatawan bisa beli,” jelas Maruli melempar ide. Konsep ini telah diterapkan oleh para pelaku pariwisata di Bangkok. Jika di Bangkok bisa, mengapa Simalungun tidak bisa?

Potensi Simalungun
“Kami mau jual paket wisata Edukasi Teh. Tolong diberikan ruang bagi kami. Ruang yang tidak menggangu produksi. Saat edukasi tidak perlu semua dijelaskan detail. Garis besarnya saja, lalu di akhir kita jualan the—tunjukkan produk lalu wisatawan bisa beli,” jelas Maruli melempar ide. Konsep ini telah diterapkan oleh para pelaku pariwisata di Bangkok. Jika di Bangkok bisa, mengapa Simalungun tidak bisa? (foto: Damayanti)

Kesempatan untuk berbicara kepada orang penting di Pabrik Butong Tea dan Tobasari Tea didapatkan Maruli Damanik dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Simalungun.

Ia sangat menghargai bisa dapat akses untuk menelusuri Pabrik Butong Tea dan Tobasari Tea dan membuat ide paket wisata Simalungun.

Perjalanan mengulik potensi luar biasa Simalungun rasanya belum terpuaskan jika hanya berkunjung ke Pabrik Butong Tea dan Tobasari Tea. Sebab, ada begitu banyak pabrik besar berdiri di Tanah Simalungun.

Semoga kelak akan ada kesempatan bagi para peserta Fam Trip untuk menyelidiki potensi Simalungun yang luar biasa.

Potensi Simalungun
Para peserta Fam Trip mendengarkan penjelasan alur produksi di pabrik Butong Tea. (Foto: Damayanti)

Para peserta Fam Trip sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun, secara khusus kepada Dinas Pariwisata Simalungun memberi kesempatan untuk berkunjung ke Pabrik Butong Tea dan Tobasari Tea.

Fam Trip Simalungun diadakan pada Selasa-Rabu 27-28 Juni 2023. Ada sekitar 45 orang peserta Fam Trip terdiri dari para perwakilan dari Travel Agent dan Tour Operator se-Sumatera Utara, Tour Guide/DPD HPI, ASITA, ASPPI, BPODT, ASTINDO, Poltekpar Medan dan Media.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU