Potensi Pertanian Provinsi Sumatera Utara Jadi Pilar untuk Pembangunan Berkelanjutan

NINNA.ID-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memainkan peran strategis dalam sektor pertanian nasional. Dengan luas wilayah mencapai 7 juta hektar dan keragaman geografis dari dataran tinggi hingga pesisir, Sumut memiliki tanah yang subur dan sangat cocok untuk berbagai aktivitas pertanian.

Pertanian tidak hanya menjadi motor ekonomi daerah, tetapi juga tulang punggung ketahanan pangan di wilayah ini.

Kontribusi Pertanian Terhadap Ekonomi Sumut

Pada tahun 2023, sektor pertanian menyumbang hampir 23,59% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi ini. Meskipun mengalami penurunan kontribusi selama dekade terakhir, tren pertumbuhan positif telah muncul kembali sejak 2019.

BERSPONSOR

Subsektor perkebunan tahunan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 13,88%, diikuti oleh tanaman pangan (3,08%)​.

Tomat
Tomat salah satu komoditas unggulan Sumatera Utara (foto: Damayanti)

Komoditas Unggulan

Sumatera Utara dikenal sebagai penghasil utama beberapa komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi:

  1. Kelapa Sawit: Mendominasi subsektor perkebunan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor daerah.
  2. Kopi Arabika: Di dataran tinggi seperti Kabupaten Karo dan Dairi, kopi menjadi produk unggulan yang diminati pasar lokal dan internasional.
  3. Padi dan Jagung: Sebagai bahan pokok pangan, padi dan jagung mendukung ketahanan pangan provinsi sekaligus menyumbang pada kebutuhan nasional​.

Peran Pertanian dalam Ketenagakerjaan

BERSPONSOR

Sektor pertanian menyerap 33,90% tenaga kerja di Sumut, yang sebagian besar bergerak di subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Hal ini menunjukkan besarnya kontribusi sektor ini dalam menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

TERKAIT  Kumpulan Pidato Singkat Tentang Bulan Ramadhan Terbaru

Meskipun demikian, tantangan masih ada, terutama terkait modernisasi tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas​.

Urban Farming dan Petani Milenial

Urban farming mulai berkembang di beberapa kota di Sumut, memberikan peluang baru bagi petani muda dan masyarakat perkotaan.

- Advertisement -

Kontribusi petani milenial juga signifikan dalam mengadopsi teknologi pertanian digital, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan hasil produksi​.

Tantangan dan Rekomendasi

Meskipun memiliki potensi besar, sektor pertanian Sumut menghadapi tantangan berupa:

  1. Fluktuasi Harga Komoditas: Harga komoditas seperti sawit dan kopi sering terpengaruh oleh pasar global.
  2. Degradasi Lingkungan: Perlu adanya pendekatan pertanian berkelanjutan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.
  3. Kurangnya Hilirisasi: Masih minimnya pengolahan hasil pertanian menjadi produk dengan nilai tambah lebih tinggi.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan:

  • Peningkatan akses petani terhadap teknologi dan pelatihan.
  • Penguatan infrastruktur logistik untuk distribusi hasil panen.
  • Dukungan kebijakan untuk hilirisasi produk pertanian.

Kesimpulan

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, pertanian di Sumatera Utara tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat lokal tetapi juga peluang untuk pembangunan berkelanjutan.

Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, sektor ini dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga
Data dirangkum dari Laporan BPS Sumatera Utara

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU