NINNA.ID-Peserta Geotrail by Boat Batak Centre menyelenggarakan fashion show ulos pada Sabtu 30 September 2023 di atas Kapal MTI.
Fashion show ini dimasukkan dalam daftar kegiatan sebagai persiapan menjelang Hari Ulos 17 Oktober.
Fashion show ini sangat meriah karena para pesertanya terdiri dari orang-orang Batak yang kocak.

Sekalipun kebanyakan tamu kali berasal dari akademisi dan praktisi, tapi selama fashion show, masing-masing peserta membawakan gayanya yang lucu, unik dan mengundang tepuk tangan para hadirin.

Pria maupun wanita dengan bangga mengenakan baju bermotif ulos. Ada juga yang mengenakan ulos sebagai ikat kepala dan tudung.

Ada pula bajunya yang benar-benar mengunakan bahan ulos seperti Ulos Sadum, Ragi Hotang, Ragi Hidup dan lainnya.

Sebagian besar peserta yang ikut fashion show mengenakan fashion Royana Collection.









Royana Collection merupakan usaha milik Royana Marpaung yang cinta dengan budaya dan kreasi desain ulos Batak.




Ia merupakan salah satu pengurus Batak Centre. Para pemenang untuk kategori wanita mendapatkan hadiah dari Royana Collection.
Semua Menang
Untuk membuat acara lebih hidup, para juri penilai pakaian ulos wanita dan pria, membuat semua peserta menjadi pemenang dengan beragam kategori.
Sembari berkelakar, para juri menyatakan hadiah akan ditransfer jika dana yang dipegang oleh penyelenggara masih sisa.
“Jika nanti panitia melihat masih ada sisa dana, uangnya akan ditransfer kepada para pemenang,” ujar Profesor Robert Sibarani bercanda.
Para peserta fashion show tidak hanya menunjukkan bakat berjalan dan melenggak-lenggok.
Beberapa bahkan manortor mengikuti alunan musik Batak yang diputar oleh awak kapal MTI.
Suasana Kapal MTI selama Jumat hingga Sabtu 29-30 September sangat meriah karena para tamu sangat kocak, senang bernyanyi, menari dan bahkan hingga jelang larut malam masih harus diskusi.
Ulos Jadi Mode
Menarik, tahun-tahun belakangan kini kita manyaksikan ulos bukan lagi dijadikan hanya sebagai simbol untuk berbagai hal dalam seluruh aspek hidup adat suku Batak.
Kini Ulos telah menjadi mode pakaian yang sejajar dengan Batik.
Pada 17 Oktober 2014 Komunitas Pelestari dan Pecinta Ulos berupaya agar ada Hari Ulos Nasional dalam kalender Indonesia.
Setelah sukses untuk kali pertamanya pada 17 Oktober 2015 mengadakan Hari Ulos pertama.
Komunitas Pelestari dan Pecinta Ulos berupaya agar hari tersebut terus diperingati.
Enni Martalena Pasaribu yang adalah penasehat Batak Centre menjadi Ketua Panitia Peringatan Hari Ulos tiap tahun.
Sejak saat itu, tiap 17 Oktober, Hari Ulos Nasional dirayakan dengan beragam acara.
Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berniat mengusulkan ulos menjadi warisan budaya tak benda dunia ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2025 mendatang.
Sejumlah lembaga termasuk Batak Centre ikut mendukung agar Ulos dijadikan sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO.
Penulis: Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga