SAMOSIR – Wisata alam sepertinya tidak ada habisnya di Danau Toba dan selalu ada yang baru dibuka di tempat penuh pesona ini. Jika Sibea-bea telah menyentak dari Danau Toba, di Simullop Pangururan, mengalun nyanyian merdu untuk Danau Toba.
Destinasi wisata panorama alam Simullop, berbatasan dengan objek wisata Aek Rangat (Hot Spring) di Pangururan, Kabupaten Samosir. Kawasan Simullop yang merupakan bagian kaki gunung Pusuk Buhit ini, mulai berbenah menjadi kawasan pariwisata. Di tempat ini mulai tumbuh cafe karaoke. Tata letaknya yang cenderung menghadap ke danau, seolah saat bernyanyi di sini, sedang mempesembahkan nada untuk Danau Toba.
Bukan cafe yang menyediakan karaoke gratis saja sekarang ada di situ, penginapan sekelas losmen dibalut dengan fasilitas wifi, karaoke dengan makanan dan minuman mulai semarak dibangun di sana. Peminatnya pun lumayan, mulai masyarakat setempat sampai wisatawan baik tua maupun muda.
Letaknya sebagai lintasan menuju Kecamatan Sianjur Mulamula dan sebaliknya, menjadikan tempat ini sangat potensial untuk menjadi tempat beristirahat atau menginap. Ruas jalan yang cukup baik, menjadikan lintasan lewat Simullop ini, rute favorit bagi para pemotor yang konvoi  untuk mengitari gunung Pusuk Buhit.
“Ini tempat yang bagus, anginnya sejuk dan pemandangannya indah. Kami memilih istirahat di sini,” ujar Johan, pemotor asal Medan yang konvoi kepada Ninna.id.
Seorang pengelola wisata di Simullop, Sastra Naibaho menerangkan, selain karena alamnya yang indah, beberapa objek wisata yang masih alami terlihat dari tempat ini seperti Pulau Tulas dan sebagian besar Pulau Samosir.
Untuk mencapai tempat ini, hanya butuh maksimal waktu 10 menit perjalanan darat dari Kota Pangururan, atau 30 menit dari Dermaga Simanindo. Singgah di Simullop berarti ada banyak lagi spot wisata yang dekat dari sana, seperti Aek Sipitu Dai di Desa Limbong.
Nah, brother dan sista ninnA.id, jika selama ini sudah menikmati keindahan Danau Toba, sesekali bernyanyilah dari Simullop untuk Danau Toba. Ditunggu ya.
Penulis :Â Jogi S
Editor   : Mahadi Sitanggang