Perkenasan Sindeka, Manis Nanasnya Kenali Budayanya

PAKPAK BHARAT – Jika berkunjung ke Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara, jangan lupa untuk singgah di tempat ini, yaitu “Perkenasen Sindeka”. Perkenasen Sindeka merupakan nama kebun nanas milik masyarakat.

Untuk mencapai lokasi ini cukup mudah, karena berada di pinggir jalan besar, sehingga tidak perlu khawatir tersesat. Walau masih sederhana, tapi tempat ini memang disediakan bagi para pengunjung atau pelintas.

Setelah berada di lokasi, pemilik kebun sudah menyediakan tempat sederhana untuk menikmati buah nanas ataupun rujak.

Seorang warga Pakpak Bharat, Pajar Samsu Bancin saat berbincang dengan NINNA.ID baru-baru ini di Perkenasen Sindeka, mendukung adanya lokasi yang disediakan pemilik kebun nanas untuk pengunjung yang memesan nanas atau sekedar beristirahat.

Untuk kualitas nanas dari tempat ini, kata Fajar, tidak perlu diragukan. Rasa nanasnya manis dan sudah pasti segar karena bisa langsung dipilih dari kebunnya. Di sini juga menawarkan rujak nanas dengan harga satu porsi hanya Rp 10.000.

BERSPONSOR

Pemilik Perkenasen Sindeka, Padang kepada NINNA.ID menyebutkan, usahanya ini sudah berlangsung sekitar 45 tahun. Pengunjung tidak hanya warga lokal, tapi dari luar Pakpak Bharat banyak.

TERKAIT  3 Rekomendasi Hotel Taraf Internasional di Karo

Namun diakuinya, akibat dari adanya  pandemi Covid-19, pengunjung yang datang ke Perkenasen Sindeka banyak berkurang.

“Semoga pandemi covid-19 ini cepat berlalu, agar pengunjung yang datang ke Perkenasen Sindeka ini bisa kembali seperti biasanya,” kata Padang.

Sembari menunggu pesanan nanas atau rujak, pengunjung dapat melihat ornamen atau seni ukir tradisional Pakpak yang disebut dengan gerga. Ada juga juga replika alat-alat tradisional Pakpak yang menghiasi tempat itu.

BERSPONSOR

Beberapa alat tradisional Pakpak yang bisa dikenali di sana antara lain, lesung untuk menumbuk padi dan kiong. Kiong merupakan bejana yang pada zamannya digunakan  untuk tempat mengambil air dari sumur, pancuran atau sungai, dan sekaligus wadah tempat penyimpanan air.

Ada juga alat untuk menyimpan bahan makanan, yaitu tabu. Tabu biasanya digunakan untuk menyimpan bahan makanan, seperti padi dan beras. Selain itu bisa juga digunakan untuk menampung tuak aren.

 

Penulis    : Lastro Banurea
Editor        : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU