Percaya Atau Tidak? Argentina Kerap Kalah di Final Piala Dunia jika Kenakan Jersey Tandang

NINNA. ID – Sejak turnamen sepakbola Piala Dunia dihelat, Timnas Argentina tercatat telah enam kali mencapai fase final, termasuk dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. Meskipun zaman sudah menginjak masa milenial, namun sisi takhayul masih mengendap dalam banyak insan penggemar bola. Salah satunya perihal pengenaan jersey.

Berbicara takhayul dalam pertandingan bola masih boleh diperdebatkan, khususnya pengenaan jersey yang bisa membawa keberuntungan atau malah sebaliknya. Contoh paling terkenal adalah klub raksasa Italia, AC Milan yang merasa lebih hoki di pertandingan Liga Champions, jika mengenakan jersey tandang berwarna dominan putih.

Rossoneri memang tampil payah jika mengenakan jersey tandang dipadu warna hitam. Ketika takluk melawan Liverpool pada tahun 2005, AC Milan memang mengenakan jersey tandang putih. Namun ada satu tahyul yang dilanggar sang bintang mereka, Ricardo Kaka. Yakni, mencium trofi Liga Champions ketika memasuki lapangan.

Baru dua tahun kemudian, pada Final Liga Champion 2007, Kaka menaati larangan itu, dan AC Milan berhasil revans berkat dua biji gol yang disarangkan Filippo Inzaghi.

BERSPONSOR

Apa Hubungan Takhayul Jersey dengan Timnas Argentina?

Baik Prancis dan Argentina saat ini sedang dalam momentum untuk menambah bintang ketiga di jersey kebanggaan mereka.

TERKAIT  Keren! Jeka Saragih Resmi Dikontrak UFC Tampil di Kelas Bulu

Jika merujuk historis pada lima fase final sebelumnya, Tim Tango hanya berhasil dua kali mengangkat trofi Jules Rimet.

Amat menarik memperhatikan bahwa dari tiga kegagalan tersebut, La Albiceleste dua kali mengenakan jersey tandang berwarna biru. Dan keduanya tatkala kontra dengan Tim Panser Jerman (dalam Final Piala Dunia 1990 dan Piala Dunia 2014)

Sebelumnya, Albiceleste yang berisikan maestro bola sekelas Maradona berhasil menumpas Jerman pada Piala Dunia 1986, via gol dari Brown 23′, Valdano 56′ dan Burruchaga 84′.

BERSPONSOR

Timnas Prancis sendiri bukan tidak punya ritual aneh. Sebut saja Laurent Blanc, memiliki ritual pra-pertandingan yang agak lucu, di mana sang bek akan mencium kepala gundul kiper Fabien Barthez.

Jika mengaitkan dengan jersey, memori Final Piala Dunia 2006. Di mana Gli Azzurri mengenakan jersey kandang berwarna biru, sementara Zidance cs mengenakan kaus tandang berwarna dominan putih.

Secara nalar memang sulit untuk dicerna dan diterima. Akan tetapi, takhayul atau klenik atau apa pun namanya yang berbau supranatural kerap terjadi di pentas sepak bola.

Tak menutup kemungkinan, Piala Dunia 2022 Qatar juga akan menyuguhkan sesuatu yang berbau takhayul.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU