NINNA.ID-Bermuda adalah tempat termahal untuk ditinggali, sementara Mesir merupakan yang termurah. Dalam perbandingan 116 negara di seluruh dunia, Amerika Serikat menempati posisi ke-14.
Biaya hidup dihitung secara berkala berdasarkan keranjang barang konsumsi yang dianggap mewakili.
Akan tetapi, hanya produk dan jumlah tertentu yang khas untuk masing-masing negara yang dimasukkan dalam perhitungan ini, sehingga tidak selalu dapat dibandingkan secara global.
Misalnya, ukuran dan fasilitas apartemen tidak memiliki standar yang seragam. Bahkan, kualitas mentega bermerek di negara berkembang tidak selalu sama dengan di negara maju.
Oleh karena itu, perbandingan semacam ini harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Selain itu, tingkat pendapatan rata-rata yang berlaku juga seharusnya menjadi faktor dalam perbandingan biaya hidup.
Biaya Hidup dan Daya Beli
Kami menyesuaikan rata-rata biaya hidup di Amerika Serikat (berdasarkan data 2023 dan 2024) dengan indeks 100.
Semua negara lain dikaitkan dengan indeks ini. Dengan indeks 80, misalnya, biaya hidup di negara tersebut 20% lebih rendah dibandingkan di Amerika Serikat.
Pendapatan bulanan (bukan gaji atau upah) dihitung berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita.
Indeks daya beli juga didasarkan pada nilai 100 untuk Amerika Serikat. Jika lebih tinggi, berarti masyarakat dapat membeli lebih banyak barang dibandingkan biaya hidupnya. Jika lebih rendah, maka daya beli masyarakat lebih lemah.
Contoh Kasus: Swiss
Dengan indeks biaya hidup sebesar 129, harga barang di Swiss sekitar 29% lebih mahal dibandingkan di AS. Namun, pendapatan rata-rata di Swiss sebesar 7.923 USD, atau 18% lebih tinggi.
Artinya, meskipun harga barang lebih mahal, warga Swiss masih mampu membeli lebih banyak dibandingkan banyak negara lain.
Jika kita menyesuaikan kenaikan harga 29% dengan peningkatan pendapatan 18%, hasilnya menunjukkan bahwa daya beli warga Swiss sekitar 8% lebih rendah dibandingkan warga AS.
Berikut beberapa negara dengan biaya hidup tertinggi dan terendah:
Negara dengan Biaya Hidup Tertinggi:
- Bermuda – Indeks: 144,1, Pendapatan Bulanan: 10.858 USD, Indeks Daya Beli: 112,4
- Kepulauan Cayman – Indeks: 140,1, Pendapatan Bulanan: 5.148 USD, Indeks Daya Beli: 54,8
- Turks dan Caicos – Indeks: 131,7, Pendapatan Bulanan: 2.208 USD, Indeks Daya Beli: 25,0
- Swiss – Indeks: 129,1, Pendapatan Bulanan: 7.923 USD, Indeks Daya Beli: 91,6
- Barbados – Indeks: 123,2, Pendapatan Bulanan: 1.906 USD, Indeks Daya Beli: 23,1
Negara dengan Biaya Hidup Terendah:
- Mesir – Indeks: 18,2, Pendapatan Bulanan: 320 USD, Indeks Daya Beli: 26,2
- Pakistan – Indeks: 21,3, Pendapatan Bulanan: 122 USD, Indeks Daya Beli: 8,5
- Zimbabwe – Indeks: 23,4, Pendapatan Bulanan: 172 USD, Indeks Daya Beli: 10,9
- India – Indeks: 23,6, Pendapatan Bulanan: 212 USD, Indeks Daya Beli: 13,4
- Myanmar – Indeks: 23,8, Pendapatan Bulanan: 103 USD, Indeks Daya Beli: 6,4
Metode Perhitungan
Indeks biaya hidup ini didasarkan pada data dari OECD, Bank Dunia, IMF, dan Eurostat serta dilengkapi dengan riset tambahan.
Perhitungan ini tidak mempertimbangkan kesenjangan antara kemiskinan dan kekayaan, serta harga barang yang tidak masuk dalam kebutuhan dasar.
Oleh karena itu, daftar ini sebaiknya dipandang sebagai perhitungan matematis. Misalnya, apakah mungkin seseorang bertahan hidup dengan indeks daya beli 3,6 seperti di Haiti tidak menjadi pertimbangan dalam tabel ini.
Indeks tersebut setara dengan sekitar 1/28 dari daya beli di Amerika Serikat.
Dalam mencari negara tempat tinggal, biaya hidup sering menjadi prioritas utama. Namun, faktor lain seperti layanan kesehatan dan stabilitas politik juga harus dipertimbangkan.
Oleh karena itu, dalam evaluasi lebih lanjut, kami membandingkan berbagai faktor untuk menyusun peringkat kualitas hidup.
Terdapat berbagai indeks lain, seperti studi dari bank Swiss UBS yang diterbitkan setiap tiga tahun atau dari Departemen Luar Negeri Swiss (EDA).
Akan tetapi, studi ini biasanya hanya mencakup beberapa kota besar di mana UBS dan Swiss memiliki perwakilan.
Sumber: https://www.worlddata.info/cost-of-living.php
Editor: Damayanti Sinaga
