HUMBAHAS – Penggalian arkeologis di Huta Ginjang Dolok, Sinambela – Baktiraja berlangsung efektif sejak 23 Agustus dan selesai kemarin, Jumat 2 September 2021. Ada 15 kotak galian yang ditutup, dan dari 6 kotak galian di antaranya ditemukan kerangka manusia dan hewan.
Sebelum kotak ditutup, rombongan Sekretaris Dinas Pariwisata Humbahas sempat naik ke area penggalian untuk melepas penasaran dan perkembangan terakhir di lapangan.
Pemantauan proses penutupan kotak galian juga dilakukan dan berlangsung tanpa riak suara dan keberatan seperti dua kali terjadi dalam proses ekskavasi. Ke depan, kalau ekskavasi dilanjutkan untuk memastikan temuan kerangka manusia, sesama pemilik lahan harus berunding dan menetapkan persetujuan secara bersama dan tertulis.
Tim Peneliti Balar Sumut dalam proses ini merasa lega setelah penutupan kotak galian. Namun kerja selanjutnya masih ada terkait temuan fragmen-fragmen dan koin di luar kerangka manusia. Tiga hari masih di Bakara paska ekskavasi tim memeriksa data temuan dan membuat laporan masing-masing seperti log harian.

Lima peneliti kali ini adalah Defri Elias Simatupang (Ketua Tim, arkeolog), Dyah Hidayati (Arkeolog), Lolita Lumbantobing (Arkeolog), Johan Manurung (Staf Balar Sumut), Thompson Hs (penulis buku “Sisingamangaraja, Pemersatu Batak di Toba), dan Sultan Saragih (Alumnus Jurusan Geografi UGM).
Selain peneliti ada juga asisten peneliti, di antaranya Riduan Pebriadi Situmorang (penulis dan Guru SMA 1 Doloksanggul), Ryan Tambunan dan Danri Saragih (alumni Jurusan Antropologi USU) serta Agnes dan Hanna (mahasiswa jurusan Sejarah USU).
Tim berjumlah 14 orang, termasuk 2 driver untuk membantu kebutuhan di lapangan. Ketut Wiradnyana sebagai Kepala Balai Arkeologi Sumut turun ke lapangan setelah dua hari penggalian dimulai dan memberikan supervisi kepada tim, pejabat terkait, dan masyarakat sekitar soal program penggalian awal ini dalam konteks arkeologi dan kemungkinan yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan secara lokal ke depan.
Huta Ginjang Dolok Desa Sinambela bisa jadi sebagai destinasi baru ke depan jika informasi sekitarnya ditemukan secara akurat melalui penelitian berkelanjutan. Penelitian dengan tema terkait Dinasti Sisingamangaraja menurut ketua tim direncanakan 5 tahun di Baktiraja. Namun temuan di Huta Ginjang Dolok menjadi perhatian utama dengan rencana menghadirkan ahli tengkorak untuk tahun depan.(Penulis Thompson Hs, merupakan anggota tim peneliti yang menulis buku “Sisingamangaraja, Pemersatu Batak di Toba)
Editor : Mahadi Sitanggang