NINNA.ID-Penembakan yang dilakukan oleh Rusia menewaskan 10 orang dan melukai banyak orang di Kota Kurakhove di Ukraina Timur pada Rabu, kata Presiden Volodymyr Zelenskiy.
Zelenskiy menggambarkan serangan di kota itu “sangat sengit dan benar-benar diperhitungkan”.
“Mereka adalah orang-orang yang cinta damai, orang biasa,” kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya.
” Saat ini, daftar korban tewas mencapai 10 orang, dengan banyak yang terluka.”
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Zelenskiy, sebelumnya mengecam serangan itu dalam sebuah posting di aplikasi pesan Telegram, disertai dengan rekaman video bangunan yang terbakar.
Roket bunuh 30 orang di kota Ukraina saat pemberontak melancarkan serangan |(foto: Reuters)”Teroris tidak manusiawi!” tulis Tymoshenko. “Dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban untuk itu.”
Kurakhove berada di wilayah Donetsk, yang mengalami beberapa pertempuran terberat sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Dalam pesan videonya, Zelenskiy juga mengatakan bahwa empat polisi telah terbunuh oleh ranjau Rusia saat sedang bekerja untuk menstabilkan jaringan energi di wilayah selatan Kherson. Empat polisi dirawat karena cedera.
Rusia menyangkal dengan sengaja menyerang warga sipil tetapi kenyataannya kota-kota di seluruh Ukraina telah dihantam oleh pasukan Rusia.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan ke Washington pada Rabu. Hal ini dilakukan oleh Zelensky untuk meminta bantuan pertahanan kepada Presiden Amerika Serikat (AS).
Dia melakukan pembahasan panjang dengan Presiden AS Joe Biden yang mengumumkan bahwa dia menyerahkan hampir $2 miliar bantuan keamanan tambahan ke Ukraina.
Bantuan tersebut termasuk sistem pertahanan udara baru yang canggih. Keduanya akan mengadakan konferensi pers Gedung Putih sebelum Zelensky berbicara kepada anggota Kongres di Capitol Hill pada jam tayang utama.
Kunjungan pemimpin Ukraina ke Washington, yang diperkirakan hanya berlangsung dalam hitungan jam. Itu akan menjadi momen luar biasa dalam 10 bulan ini sejak perang Rusia di Ukraina dimulai.
Dipersatukan dengan cepat oleh pejabat Amerika dan Ukraina selama 10 hari terakhir, kunjungan masa perang dimaksudkan untuk menunjukkan dengan cara yang menggugah komitmen Amerika yang berkelanjutan untuk Ukraina.
Di saat yang sama menguji kemampuan Biden untuk mempertahankan dukungan itu di dalam dan luar negeri.
