NINNA.ID-Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor 30.000 metrik ton (MT) baja canai panas (hot rolled coil/HRC) produksi PT Krakatau Steel (Persero) ke Italia yang berlangsung di Cigading Port, Cilegon, Banten, Jumat (28 Apr).
Mendag menyampaikan, Indonesia semakin mengukuhkan posisi di sektor baja global. Pemerintah akan terus mendukung pelaku industri menerapkan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global.
Mendag menambahkan, upaya hilirisasi di sektor besi dan baja telah sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia negara maju tahun 2045. Oleh karena itu, upaya-upaya hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah perlu menjadi prioritas pemerintah.
Mendag mengatakan, Kemendag terus mengupayakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional. Selain itu, Kemendag terus berupaya membuka akses pasar melalui kesepakatan dagang baik melalui persetujuan perdagangan bebas (FTA), preferential trade agreement atau persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang.
Acara ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Direktur Jenderal Pergembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi; Kepala KPPI, Mardjoko; dan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Purwono Widodo.
Tahun lalu emiten baja PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menyampaikan akan membawa anak usahanya PT Krakatau Sarana Industri IPO serta rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan saat ini Krakatau Steel tengah dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Krakatau Sarana Infrastruktur. “Hal ini akan menjadi rencana strategis Krakatau Steel di 2023,” kata Silmy dalam rapat di Komisi VI DPR RI, Selasa (29/11/2022).
Selain IPO, rencana strategis lain Krakatau Steel di 2023 adalah rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar 20 persen saham Krakatau Steel. Silmy menuturkan rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari anggota DPR sebelumnya.