PAKPAK – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pakpak Bharat menggelar pelatihan pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata yang dilaksanakan di Balai Diklat, di Desa Cikaok, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (Sttu Julu).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari, yang dimulai dari Selasa (04/10/2022), diikuti oleh 40 orang peserta dari perwakilan pemilik atau pengelola usaha homestay yang berada di 12 Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS ) dan 5 Daya Tarik Wisata (DTW). Pelatihan menghadirkan narasumber dari Lentera Pertiwi Sumatera.
Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pengembangan homestay atau pondok wisata dalam sistem kepariwisataan, standar usaha serta pengelolaan serta pelayanan homestay atau pondok wisata.
Selanjutnya, penyelenggaraan usaha homestay pada masa penanganan Covid-19 serta evaluasi terhadap praktik pengelolaan homestay yang telah dilakukan peserta pelatihan.
Sebelumnya, Kepala Disparbud Kabupaten Pakpak Bharat, Bambang Sunarjo Banurea mengharapkan agar para pemilik atau pengelola homestay yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat senantiasa terus meningkatkan daya saingnya dengan cara melakukan study banding kepada homestay yang sudah maju dan berkembang.
“Oleh karena itu, para pengelola homestay harus tahu bagaimana cara menerima tamu, menata kamar dengan baik dan menjaga kebersihannya,” katanya.
Sedangkan Kepala Bidang Pariwisata Disparbud Kabupaten Pakpak Bharat Endang Berutu mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola usaha agar lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Kami memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pengelola homestay bagaimana meningkatkan kewirausahaan di zaman digital marketing pariwisata, supaya bisa lebih eksis. Sebab, jika tidak pernah dilatih, maka akan tertinggal jauh dengan daerah yang lain,” ujarnya.
Menurut Endang, di era digital marketing pariwisata ini, para pemilik homestay harus tahu cara menerima tamu sesuai dengan kearifan lokal, menerima tamu sesuai dengan protokol kesehatan, dapat menata kamar dengan baik dan ventilasi yang sesuai.
“Melalui kegiatan ini kami berharap agar pengelola homestay mempunyai daya saing dan mampu memberikan kesan yang baik bagi wisatawan, sehingga wisatawan merasa betah berlama-lama tinggal,” pungkasnya.
Penulis : Lastro Banurea
Editor : Mahadi Sitanggang