Patung Mejan, Benda Mistis Peninggalan Leluhur Suku Pakpak

PAKPAK BHARAT – Patung Mejan. Patung ini memperkaya objek wisata, sebagai wisata budaya di Kabupaten Pakpak Bharat. Patung yang dianggap bagian dari peninggalan purbakala ini, masih dapat dilihat traveler yang datang ke Pakpak Bharat.

Mejan ini berupa patung yang diukir dari batu. Patung Mejan ini ada yang berbentuk orang mengendarai binatang seperti, gajah, kuda, atau harimau. Namun paling umum ditemui seperti berbentuk orang yang menunggangi gajah.

Mejan adalah suatu simbol kebanggaan dan kemasyuran masyarakat Pakpak, karena diyakini patung-patung tersebut mengandung unsur mistis tersendiri.

Selain mengandung nilai budaya yang tinggi, mejan ini juga merupakan lambang kebesaran marga Pakpak atau masyarakat Pakpak.

BERSPONSOR

Secara khusus masyarakat Pakpak memaknai mejan sebagai simbol kepahlawanan. Pemahat yang membuat mejan ini adalah para pertaki (raja adat dan tokoh panutan setempat) dan mereka inilah pemilik mejan sekaligus pande tukang.

Pembuatan mejan ini dahulu memakan waktu yang cukup lama. Selalu disertai dengan mantra-mantra untuk mengisinya dengan roh.

Kekuatan mistis yang dimasukkan ke dalam Patung Mejan, oleh masyarakat Pakpak disebut dengan Nangguru. Itulah sebabnya Mejan diyakini memiliki kekuatan gaib dan para pertaki inilah yang memiliki kualifikasi membuatnya.

Pada jaman dulu, Mejan ini berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap musuh yang akan masuk ke suatu daerah atau kampung.

BERSPONSOR
TERKAIT  Sambut Event F1H2O, PUTR Toba Konsultasi Publik Bagi Warga Terdampak

Konon, mejan dapat bersuara bila musuh datang memasuki kampung atau bila suatu kampung akan mengalami suatu kejadian.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pakpak Bharat, Rudi Sinamo saat ditemui ninnA di ruangan kerjanya baru-baru ini mengatakan, yang memiliki Mejan ini pada zaman dulu, merupakan orang yang berada. Pasalnya, untuk membuat Patung Mejan membutuhkan biaya yang lumayan besar dan memakan waktu lama.

Untuk membuat patung Mejan ini juga tidak sembarangan. Dalam pembuatannya harus mengikuti banyak ritual sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi agar Mejan tersebut nantinya memiliki kekuatan mistik.

Kemudian setelah rampung, patung Mejan ini biasanya ditempatkan di gerbang kampung sebagai penangkal bala sekaligus penanda kekuasaan marga ataupun pendiri kampung.

- Advertisement -

Selain itu juga kata Rudi, pada zaman dulu, Mejan ini juga berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap musuh yang akan masuk ke suatu daerah atau kampung.

Konon, Mejan dapat bersuara bila musuh datang memasuki kampung atau bila suatu kampung akan mengalami suatu kejadian. Suara ini diyakini barasal dari Nangguru yang berdiam di dalam batu Mejan tersebut.

Penulis : Lastro Banurea
Editor   : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU