NINNA.ID-Setelah para pedagang di Pasar Sambu dialihkan ke Pasar MMTC, suasana jalan di Jalan Pancing pun semakin ramai. Dulunya Jalan Pancing dikenal sebagai area perkuliahan karena terdapat sejumlah kampus seperti Unimed, Universitas Medan Area, IAIN, kini, saat orang melintas Pancing, orang akan tahu ada pusat perdagangan di Jalan Pancing.
Karena ukuran pasar ini luas, banyak pedagang berjualan. Maka itu, harga di pasar MMTC lebih murah dibandingkan dengan harga-harga di pasar lain. Khususnya komoditas hasil pertanian seperti sayuran, buah-buahan, dan kebutuhan dapur lainnya.
Pasar ini juga merupakan pasar induk karena pasar ini menjadi pusat dimana para pedagang kecil membeli barang lalu menjualnya kembali di kedai atau pasar yang lebih kecil. Pasar ini khususnya sibuk di pagi hari dari jam 1 pagi hingga jam 8 pagi. Hiruk pikuk bongkar muat barang dari berbagai daerah sangat terasa jika melintasi MMTC.
Para kuli dan toke membongkar barang dari angkutan-angkutan. Pada pagi hari 07.00-10.00 para pembeli memadati pasar ini. Para tukang parkir juga sibuk untuk menjaga pintu masuk. Parkiran sepeda motor biasanya 2ribu sedangkan mobil 5ribu.
Hiruk pikuk ada di mana-mana. Bagi yang melihat, ini tampak seperti kekacauan massa. Sesungguhnya, situasi ini terkendali dan terorganisasi hingga ke detail-detailnya. Jam 11 pasar ini akan lebih lempang. Juru parkir biasanya sudah tidak lagi menjaga parkiran. Siapapun bebas masuk tanpa diminta parkir.
Tidak hanya komoditas pertanian, barang-barang lain juga sangat banyak di sini seperti beras, minyak, bahkan sejumlah toko penjual pakaian, aneka plastik dan lainnya berjejer di toko-toko Pasar MMTC.
Jika kamu ingin membeli produk tertentu dalam jumlah besar, pasar MMTC ini salah satu rekomendasi buatmu. Biasanya harga ikan dan daging lebih murah di sini.
Karena memuat banyak kedai atau toko, Pasar MMTC juga termasuk penghasil sampah terbesar di Kota Medan. Tiap harinya tidak terhitung sampah yang dihasilkan oleh pasar ini.